Neutron Yogyakarta

Peluang Industri Ekonomi Kreatif Menjanjikan

Peluang Industri Ekonomi Kreatif Menjanjikan
BERI SEMANGAT : Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyerahkan hadiah kepada para pemenang di ajang Lawet Muda Film Festival, (11/10).PROKOPIM KEBUMEN

RADAR MAGELANG – Pemuda Kebumen harus memiliki daya juang dalam mengambil peluang bisnis baru, utamanya pada sektor ekonomi kreatif (ekraf). Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, bidang ekraf memiliki masa depan cukup cerah sehingga perlu menjadi perhatian.”Harus dipahami betul, bidang kreatif ini menjadi salah satu elemen perekonomian bisa tumbuh,” kata Arif saat penyerahan hadiah Lawet Muda Film Festival, Rabu (11/10).

Arif menjelaskan, sub sektor ekraf cukup banyak termasuk industri film. Peluang inilah yang mestinya menjadi ladang pertumbuhan ekonomi baru. Dia pun bersyukur di Kebumen kini telah terbentuk sebuah komite yang membidani ekraf. Dari wadah tersebut diharapkan menjadi ruang para pelaku atau industri kreatif bereksplorasi. “Berbagai kegiatan terkait ekonomi kreatif ini bukti kesiapan. Boleh nanti yang juara kami kontrak untuk buat Kebumen jauh lebih bagus,” ucap Arif.

Arif tak ingin pola pikir masyarakat, khususnya pemuda cenderung tertarik dengan pola pikir era terdahulu. Artinya, lebih memilih pekerjaan yang identik dengan serba kemapanan. Dia mengambil contoh seperti bekerja di lingkungan pemerintah.”Jangan kemudian berfikir lulus kerja masuk pemda atau pabrik. Harus dioptimalkan kreatifitas,” bebernya.

Baca Juga: Bisa Angkat Ekraf hingga Satukan Budaya

Pemkab, kata Arif, berkomitmen akan terus mendorong agar sektor ekraf dapat tumbuh dan berkembang. Sektor ekraf jika dioptimalkan dengan baik akan menjadi kekuatan baru di Kebumen. Potensi ini harus digali. “Apalagi sekarang sudah serba digital,” sambungnya.

Ketua Panitia Lawet Muda Film Festival Bafadol Muksit menyampaikan, festival ini digelar untuk wadah para kreator muda yang fokus di dunia perfilman. Pihaknya memberikan ruang agar anak muda kreatif mampu berkompetisi dalam menyambut tantangan global. Panitia menyematkan nama Lawet karena identik dengan Kebumen. Goal-nya tentu sebagai embrio industri kreatif. “Banyak bermunculan sineas muda,” ujarnya.

Festival ini disambut antusias para kreator di Jawa-Bali. Ada 83 karya yang terkumpul dalam festival film tersebut. Ajang rutin tahunan ini menghadirkan tiga kategori, yakni fiksi, dokumenter, dan animasi.S udah tiga kali digelar peserta tetap membludak. “Semoga tahun berikutnya lebih meriah,”harapnya. (fid/din)

Lainnya