RADAR MAGELANG – Nasib malang menimpa seorang bayi laki-laki yang diperkirakan baru berusia tiga hari. Ia ditemukan di depan teras rumah warga dalam kondisi hidup. Penemuan itu pun menggegerkan Warga Polosari, Kedungsari, Magelang Utara.
Bayi tersebut dibalut selimut biru dan diletakkan di dalam kardus. Bahkan, di dalamnya juga terdapat sekotak susu dan pampers. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait dengan keberadaan pelaku. Bahkan, CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku itu sudah tersebar di media sosial.
Seorang saksi mata Mahatma Adi Dharma, 29 menceritakan, sekitar pukul 18.20, dia keluar rumah untuk mengantarkan sang istri pergi. Lantas, ia hendak mengeluarkan sepeda motor dari garasi. Ternyata pintu gerbang sudah dalam kondisi setengah terbuka.
Baca Juga: Penemuan Bayi Perempuan Ditinggal dalam Kardus, Mulut Dilakban
Dia melihat ada kardus di kursi teras rumah. Adi mengira, itu sebuah paket belanja. Ketika dia lihat, kardus itu isinya pampers dan susu. Ketika didekati ternyata isinya bayi kecil. “Akhirnya kami panggil pak RT dan pak RW,” terangnya kepada awak media, Kamis malam (12/10).
Dia menyebut, kondisi bayi itu masih hidup dan tidak menangis. Dibedung menggunakan selimut. Sementara di dalam kardus, berisi pampers, susu, bantal, dan minyak telon. Selain itu, tidak ditemukan surat atau apapun yang mengisyaratkan bayi itu untuk diadopsi.
Setelah memberitahukan pada warga setempat, mereka pun berkumpul dan melaporkannya kepada pihak berwajib. Karena warga pun tidak berani bertindak lebih jauh. “Kami menunggu sampai polisi datang. Setelah itu, bayinya dibawa polisi,” jelas dia.
Baca Juga: Penemuan Bayi Gemparkan Panti Asuhan Boro
Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan, polisi langsung bergerak menuju lokasi usai menerima laporan tersebut. Polisi pun tengah memburu pelaku. “Anggota tim Resmob monitor di lingkungan sekitar mungkin ada petunjuk atau dari CCTV atau dari keterangan warga lainnya,” terangnya.
Saat ini, bayi malang itu dibawa ke RSUD Budi Rahayu. Berdasarkan pemeriksaan sementara, bayi laki-laki itu memiliki panjang 50 sentimeter dengan berat badan 2,67 kilogram. Secara fisik, kondisinya lengkap, tidak cacat, kulit mulus, dan bersih.
Saat ditemukan, bayi tersebut dalam kondisi agak demam. Namun, tidak berselang lama, demamnya sudah turun Pihaknya belum tahu apakah orang tuanya yang meletakkan. “Tapi, yang pasti orang ini sengaja meninggalkan bayi ini,’’ ujar Yolanda.
Baca Juga: Tragis! Ibu Kehilangan Kedua Bayi yang Ditunggu Setelah Apotek Salah Berikan Obat Aborsi
Dia berharap, pelaku dapat segera ditemukan. Apabila tidak ada titik terang, nantinya ada prosedur yang harus dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang. “Surat nggak ada. Hanya ada popok dan susunya,” imbuh dia.
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Dinsos Kota Magelang Sunaryanto menyebut, sejak ditemukan, banyak warga yang menanyakan perihal adopsi bayi itu. “Kalau semalam, ada lima orang yang datang ke RSUD Budi Rahayu (untuk mengadopsi),” ujarnya saat ditemui, kemarin (13/10).
Sementara hingga Jumat siang, sudah ada tujuh orang lagi yang datang ke kantor dinsos. Dia mengatakan, sebagian besar warga yang hendak mengadopsi itu, berasal dari luar Kota Magelang. Seperti Kecamatan Borobudur, Candimulyo, hingga Pakis, Kabupaten Magelang.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, bayi malang itu dalam kondisi sedikit dehidrasi dan agak demam. Usianya diperkirakan baru tiga hari. Selain itu, dari bekas tali pusar yang sudah diikat dengan benang dan tertutup kain kasa, sang ibu tidak melahirkan secara mandiri. Melainkan dibantu oleh tenaga medis.
Untuk sementara waktu, bayi laki-laki itu masih dirawat di RSUD Budi Rahayu. Namun, dinsos juga masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian. Apabila polisi menemukan pelaku atau ibu dari bayi itu, dinsos akan melakukan tracing. Termasuk membuat laporan sebagai dasar tindak lanjut penanganan kepada bayi tersebut.
Dinsos pun telah memberikan informasi terkait layanan adopsi itu melalui media sosialnya. Ketika nantinya akan diasuh sendiri oleh sang ibu, dinsos juga akan memberikan arahan agar segera memenuhi hak-hak anak. Utamanya pembuatan akta kelahiran. “Tadi malam (Kamis malam, Red), beberapa orang sudah menanyakan, kalau mau adopsi seperti apa,” ujar Sunaryanto.
Baca Juga: Sembilan Bayi Dibuang, Delapan di Antaranya Meninggal
Kendati begitu, sesuai prosedur dari dinsos, jika kondisinya sudah membaik, bayi itu akan dikirim ke panti asuhan di Salatiga. Sebab, sesuai Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara. “Kemungkinan besar akan dikirim ke panti asuhan. Prosedur kita tetap berjalan dengan semestinya,” sebut dia.
Dengan begitu, untuk mengadopsi bayi itu, dibutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Urusannya pun diserahkan kepada panti asuhan. Namun, warga bisa mengurus surat rekomendasi pengajukan hak asuh bayi itu di kantor dinsos masing-masing. Barulah diajukan ke tingkat provinsi dan disidangkan. (aya/din)