Neutron Yogyakarta

Ada 12 Orang Yang Ingin Mengadopsi, Penemuan Bayi Laki-laki di Teras Rumah Warga Polosari

Ada 12 Orang Yang Ingin Mengadopsi, Penemuan Bayi Laki-laki di Teras Rumah Warga Polosari
PENEMUAN BAYI: Kapolres Magelang Kota tampak menggendong bayi laki-laki yang ditemukan di teras salah satu rumah warga Polosari, Kamis malam (12/10).ISTIMEWA

RADAR MAGELANG – Nasib malang menimpa seorang bayi laki-laki yang diperkirakan baru berusia tiga hari. Ia ditemukan di depan teras rumah warga dalam kondisi hidup. Penemuan itu pun menggegerkan Warga Polosari, Kedungsari, Magelang Utara.

Bayi tersebut dibalut selimut biru dan diletakkan di dalam kardus. Bahkan, di dalamnya juga terdapat sekotak susu dan pampers. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait dengan keberadaan pelaku. Bahkan, CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku itu sudah tersebar di media sosial.

Seorang saksi mata Mahatma Adi Dharma, 29 menceritakan, sekitar pukul 18.20, dia keluar rumah untuk mengantarkan sang istri pergi. Lantas, ia hendak mengeluarkan sepeda motor dari garasi. Ternyata pintu gerbang sudah dalam kondisi setengah terbuka.

Baca Juga: Penemuan Bayi Perempuan Ditinggal dalam Kardus, Mulut Dilakban

Dia melihat ada kardus di kursi teras rumah. Adi mengira, itu sebuah paket belanja. Ketika dia lihat, kardus itu isinya pampers dan susu. Ketika didekati ternyata isinya bayi kecil. “Akhirnya kami panggil pak RT dan pak RW,” terangnya kepada awak media, Kamis malam (12/10).

Dia menyebut, kondisi bayi itu masih hidup dan tidak menangis. Dibedung menggunakan selimut. Sementara di dalam kardus, berisi pampers, susu, bantal, dan minyak telon. Selain itu, tidak ditemukan surat atau apapun yang mengisyaratkan bayi itu untuk diadopsi.

Setelah memberitahukan pada warga setempat, mereka pun berkumpul dan melaporkannya kepada pihak berwajib. Karena warga pun tidak berani bertindak lebih jauh. “Kami menunggu sampai polisi datang. Setelah itu, bayinya dibawa polisi,” jelas dia.

Baca Juga: Penemuan Bayi Gemparkan Panti Asuhan Boro

Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan, polisi langsung bergerak menuju lokasi usai menerima laporan tersebut. Polisi pun tengah memburu pelaku. “Anggota tim Resmob monitor di lingkungan sekitar mungkin ada petunjuk atau dari CCTV atau dari keterangan warga lainnya,” terangnya.

Saat ini, bayi malang itu dibawa ke RSUD Budi Rahayu. Berdasarkan pemeriksaan sementara, bayi laki-laki itu memiliki panjang 50 sentimeter dengan berat badan 2,67 kilogram. Secara fisik, kondisinya lengkap, tidak cacat, kulit mulus, dan bersih.

Saat ditemukan, bayi tersebut dalam kondisi agak demam. Namun, tidak berselang lama, demamnya sudah turun Pihaknya belum tahu apakah orang tuanya yang meletakkan. “Tapi, yang pasti orang ini sengaja meninggalkan bayi ini,’’ ujar Yolanda.

Baca Juga: Tragis! Ibu Kehilangan Kedua Bayi yang Ditunggu Setelah Apotek Salah Berikan Obat Aborsi

Dia berharap, pelaku dapat segera ditemukan. Apabila tidak ada titik terang, nantinya ada prosedur yang harus dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang. “Surat nggak ada. Hanya ada popok dan susunya,” imbuh dia.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Dinsos Kota Magelang Sunaryanto menyebut, sejak ditemukan, banyak warga yang menanyakan perihal adopsi bayi itu. “Kalau semalam, ada lima orang yang datang ke RSUD Budi Rahayu (untuk mengadopsi),” ujarnya saat ditemui, kemarin (13/10).

Sementara hingga Jumat siang, sudah ada tujuh orang lagi yang datang ke kantor dinsos. Dia mengatakan, sebagian besar warga yang hendak mengadopsi itu, berasal dari luar Kota Magelang. Seperti Kecamatan Borobudur, Candimulyo, hingga Pakis, Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Beri Bubur Ke Bayi Umur Dua Bulan, Jual Kesedihan Live TikTok, Pengelola Panti Asuhan di Medan Jadi Tersangka

Berdasarkan pemeriksaan dokter, bayi malang itu dalam kondisi sedikit dehidrasi dan agak demam. Usianya diperkirakan baru tiga hari. Selain itu, dari bekas tali pusar yang sudah diikat dengan benang dan tertutup kain kasa, sang ibu tidak melahirkan secara mandiri. Melainkan dibantu oleh tenaga medis.

Untuk sementara waktu, bayi laki-laki itu masih dirawat di RSUD Budi Rahayu. Namun, dinsos juga masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian. Apabila polisi menemukan pelaku atau ibu dari bayi itu, dinsos akan melakukan tracing. Termasuk membuat laporan sebagai dasar tindak lanjut penanganan kepada bayi tersebut.

Dinsos pun telah memberikan informasi terkait layanan adopsi itu melalui media sosialnya. Ketika nantinya akan diasuh sendiri oleh sang ibu, dinsos juga akan memberikan arahan agar segera memenuhi hak-hak anak. Utamanya pembuatan akta kelahiran. “Tadi malam (Kamis malam, Red), beberapa orang sudah menanyakan, kalau mau adopsi seperti apa,” ujar Sunaryanto.

Baca Juga: Sembilan Bayi Dibuang, Delapan di Antaranya Meninggal

Kendati begitu, sesuai prosedur dari dinsos, jika kondisinya sudah membaik, bayi itu akan dikirim ke panti asuhan di Salatiga. Sebab, sesuai Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara. “Kemungkinan besar akan dikirim ke panti asuhan. Prosedur kita tetap berjalan dengan semestinya,” sebut dia.

Dengan begitu, untuk mengadopsi bayi itu, dibutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Urusannya pun diserahkan kepada panti asuhan. Namun, warga bisa mengurus surat rekomendasi pengajukan hak asuh bayi itu di kantor dinsos masing-masing. Barulah diajukan ke tingkat provinsi dan disidangkan. (aya/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version