Neutron Yogyakarta

Uji Coba Contra Flow, Khusus Bus Trans Jogja Boleh Lawan Arus di Jalan Pasar Kembang, Ada Apa?

Uji Coba Contra Flow, Khusus Bus Trans Jogja Boleh Lawan Arus di Jalan Pasar Kembang, Ada Apa?
BIAR LANCAR: Bus Trans Jogja sedang melintas di salah satu ruas jalan di Kota Jogja Selasa (24/10). (ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Dinas Perhubungan DIY akan memberlakukan uji coba contra flow atau sistem pengaturan lalu lintas yang dapat mengubah arah arus normal khusus kendaraan bus Trans Jogja yang melintas di sepanjang Jalan Pasar Kembang Jogja Sabtu (28/10/23).

Ini satu bagian upaya untuk mewujudkan kawasan Malioboro semi pedestrian atau kawasan khusus pejalan kaki. Dan membawa konsekuensi hanya kendaraan tak bermotor dan Trans Jogja yang bisa masuk. Maka, skema lalu lintas contra flow untuk memberikan akses yang mudah ke Malioboro.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dishub DIY Sumariyoto mengatakan, uji coba ini bukan hal baru namun sudah mewacanakan sejak lama. Intinya, untuk mewujudkan yang sudah tertuang dalam dosier.

Baca Juga: Sampah Berserakan di Sungai Code Munculkan Bau Menyengat, DLH Kota Jogja Gencarkan Edukasi

“Intinya kita ingin sesuai yang tertuang di dosier nantinya yang bisa masuk di Malioboro hanya kendaraan tidak bermotor dan Trans Jogja,” katanya Selasa (24/10/23).

Pejabat yang akrab disapa Oyot itu menjelaskan, dengan adanya pengaturan lalu lintas tersebut maka bus Trans Jogja yang datang dari arah barat menuju kawasan Malioboro diperkenankan melintas melawan arah di sepanjang Jalan Pasar Kembang.

Nantinya bus akan melintas di sisi utara Jalan Pasar Kembang sejauh sekitar 500 meter ke timur menuju Malioboro.

“Kita rencana mau uji coba besok Sabtu 28 (Oktober). Jadi, kita lihat situasi traffic, ya, biasanya kalau traffic padat sampai jam 4,” ujarnya.

Menurutnya, contra flow diberlakukan untuk memberikan kemudahan akses masuk ke kawasan Malioboro dengan bus Trans Jogja. Selain itu juga mewujudkan integrasi moda transportasi di kawasan Sumbu Filosofi.

Baca Juga: Terinspirasi Sunan Kalijaga, Selokan Mataram Diusulkan Sultan HB IX untuk Hindarkan Rakyat Ikut Romusha

Terlebih saat ini, penumpang kereta api yang turun di Stasiun Tugu Jogja harus menyeberang dan berjalan kaki terlebih dahulu ke halte bus Trans Jogja yang berlokasi di depan Hotel Inna Garuda jika ingin beralih moda transportasi.

Pun juga keterbatasan lahan parkir di Stasiun Tugu maka ini juga mencoba membantu dengan memfasilitasi integrasi moda agar masyarakat tidak harus membawa kendaraan pribadi menuju stasiun.

“Orang yang menggunakan KA jarak dekat KRL prameks nggak perlu nyebrang jalan ke halte Malioboro 1 bisa langsung naik ke dekat pintu keluarnya Stasiun Tugu nanti integrasinya seperti itu,” jelasnya.

Baca Juga: Ternyata Bukan dari Belanda, Ini Pemilik Asli Holland Bakery yang Omsetnya Sampai Rp 9 Miliar

Tak hanya itu, pihaknya juga akan menyediakan halte di pintu keluar Stasiun Tugu Jogja untuk memermudah akses masyarakat pengguna kereta api.

“Dari simpang Gandakan Lor ke kanan kemudian nanti pada pintu keluarnya Stasiun Tugu ada halte yang akan kita sediakan di sana. Sehingga masyarakat pengguna kereta lebih mudah mengakses ke halte tidak usah nyebrang ke Inna Malioboro,” tambahnya. (wia/amd)

Lainnya