Neutron Yogyakarta

Indonesia Akan Punya Pembangkit Nuklir, Jadi Apa Keuntungan Sebuah Negara Memiliki Pembangkit Satu Ini?

Indonesia Akan Punya Pembangkit Nuklir, Jadi Apa Keuntungan Sebuah Negara Memiliki Pembangkit Satu Ini?
Foto, sumber: Web, Pelaku Bisnis

RADAR MAGELANG – Tahun 2030 nanti, Indonesia dikabarkan akan memiliki pembangkit nuklir pertama di Pulau Gelasa, Bangka Belitung.

Proyek yang nelean investasi US$ 900 juta atau sekitar Rp 14 trilun ini nantinya akan berkapasitas sebesar 500 Mega Watt (MW).

Pembangkit tenaga nuklir ini sebenarnya sudah menjadi sumber kontroversi dan perdebatan di seluruh dunia, namun sudah banyak negara yang memutuskan untuk memiliki dan mengenbangkan teknologi nuklir dengan berbagai alasan.

Baca Juga: Tips dan Trik  Belajar Efektif  dan Tidak Membosankan Ala Jerome Polin

Jadi, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh sebuah negara jika memiliki pembangkit nuklir seperti,

  1. Sumber Energi yang Andal dan Bekelanjutan, Salah satu manfaat utama dari pembangkit nuklir ini adalah kemampuannya untuk menyediakan energy yang andal dan berkelanjutan. Selain itu reactor yang mmakenghasilkan daya secara terus-menerus tanpa menghasilkan emisi karbon akan sangat membantu dalam mengurangi dampak negative terhadap lingkungan.
  2. Kemandirian Energi, Maksudnya disini adalah, sebuah negara akan dapat mengurangi ketergantungan pada impor energy fosil ataupun energy dari negara lain.
  3. Teknologi Nuklir dalam Bidang Kedokteran dan Riset, Teknologi nuklir yang memiliki aplikasi luas di berbagai sector termasuk kedokteran dan medis dapat digunakan juga untuk produksi isotop medis dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit.
  4. Peningkatan Teknologi dan Inovasi, Pembangkit nuklir yang membutuhkan teknis dan ilmiah tinggi dalam pengelolaannya maka mendorong untuk dilakukannya peningkatan teknologi dan inovasi dalam industry nasional dan pendidikan.
  5. Penurunan Emisi Karbon, Karena pembangkit nuklir ini tidak menghasilkan emisi karbon yang terlalu signifikan, jadinya ini akan membantu sebuah negara mencapai target penurunan emisi karbon mereka.
  6. Potensi Ekspor Teknologi Nuklir, Bagi negara yang memiliki teknologi nuklir yang canggih ini akan dapat memanfaatkan berbagai sumber pendapatan melalui ekspor teknologi satu ini dan menjalin kerja sama dengan negara lain.

Meskipun memiliki begitu banyak keuntungan dari memiliki sebuah pembangkit nuklir.

Namun penting juga memiliki teknologi yang sangat kompleks dan memerlukan standar keamanan yang sangat tinggi.

Baca Juga: Kekecewaan Membawa Ke Lembah Hitam : Sinopsis Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa

Mengingat kecelakaan nuklir yang begitu berisiko maka dengan begitu dibutuhkan pemantauan yang ketat dan system keamanan yang kuat. (Trimina Klara)

 

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)