Neutron Yogyakarta

Pamerkan 29 Arsip terkait Sumbu Filosofi

Pamerkan 29 Arsip terkait Sumbu Filosofi
GREG BRAMANTYO/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIJ menggelar pameran arsip dengan tema “Sumbu Filosofi Jogjakarta sebagai Warisan Budaya Dunia“ Selasa (24/10). Pameran yang dipusatkan di Gedung Depo Arsip DPAD DIJ itu digelar untuk menyemarakkan serta mengajak masyarakat mengenal nilai dan sejarah dalam Sumbu Filosofi.

Kepala DPAD DIJ Monica Nur Lastiyani mengatakan, Sumbu Filosofi dipilih sebagai tema pameran karena salah satu tugas utama DPAD DIJ di bidang kearsipan yaitu untuk mengelola arsip statis. Di mana arsip statis ini memiliki nilai guna tinggi dan tidak bisa dimusnahkan.
“Untuk itu, kami memiliki kewajiban bagaimana kami mendapatkan arsip statis dari mengakuisisi, mengolah, melestarikan, dan melakukan langkah-langkah untuk pelestarian sampai dengan melayankan,” katanya.

Selain itu, pemilihan tema Sumbu Filosofi dipilih karena berkaitan dengan momentum yang berdekatan dengan pengesahan Sumbu Filosofi oleh UNESCO pada 18 September 2023. DPAD DIJ mencoba untuk ikut berperan serta dalam mendukung Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia.

Baca Juga: Regenerasi Atlet Tenis di DIJ Terus Digenjot

Monica mengungkapkan, pihaknya sebenarnya tidak memiliki terlalu banyak arsip yang berkaitan dengan Sumbu Filosofi. Sebagian besar arsip yang dimiliki hanya berupa gambar foto. Namun arsip berupa naskah tekstual sangat sedikit yang dimiliki.
Maka pihaknya sempat ragu saat mencoba mengangkat Sumbu Filosofi menjadi memori kolektif bangsa pada 2022 lalu. “Saya hormat dan berterima kasih kepada pihak yang berhasil mengangkat Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia,” ujarnya.

DPAD DIJ sendiri ingin ikut berperan aktif agar bisa memperkokoh Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia dengan arsip-arsip yang dimiliki. Terkait dengan kearsipan, DPAD DIJ juga memiliki tugas untuk melayankan arsip supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu upayanya dengan melakukan pameran seperti ini. “Dengan kegiatan ini masyarakat memiliki pemahaman bahwa ternyata arsip adalah sebuah memori yang benar-benar harus dilestarikan,” ucap Monica.

Arsiparis DPAD DIJ Budi Santoso menjelaskan, ada 29 arsip yang dipamerkan dan bisa disaksikan secara gratis oleh masyarakat. Sejumlah arsip itu sebagian besar terdiri atas foto dan gambar.
DPAD DIY harus memilih arsip yang sesuai dengan perkembangan zaman lantaran jumlahnya yang banyak. “Sebagian besar foto dan gambar diambil pada periode 1800 sampai 1900-an. Kami juga menyesuaikan dengan lokasi pameran yang terbatas, sehingga dipilih karya yang benar-benar representatif,” jelasnya.

Baca Juga: Tim Angkat Berat DIJ Optimis Loloskan Tiga Atlet di BK PON XXI

Karya yang ditampilkan diambil dari koleksi milik Pemprov DIJ, Pemkot Jogja dan milik Koninklijk Instituut voor Taal, Land en Volkenkunde (KITLV) Belanda. Kemudian juga terdapat dua foto terbaru berupa gambar para delegasi Pemprov DIJ saat mengikuti sidang penetapan Sumbu Filosofi di Riyadh, Arab Saudi.

Sementara foto lainnya berisi tentang Panggung Krapyak, Keraton Ngayogyakarya Hadiningrat, Tugu Pal Putih, dan sejumlah atribut lain. “Masyarakat bisa berkunjung dan melihat secara gratis untuk mengetahui atribut serta kawasan Sumbu Filosofi dari masa ke masa,” ucapnya. (tyo/laz)

Lainnya