Neutron Yogyakarta

Pasca Gibran Cawapres Prabowo, Menteri Basuki Bantah Kota Solo Jadi Anak Emas Proyek Nasional

Pasca Gibran Cawapres Prabowo, Menteri Basuki Bantah Kota Solo Jadi Anak Emas Proyek Nasional
BIASA SAJA: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai wisuda FKKMK UGM Jogjakarta, Selasa (25/10). (Dwi Agus/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bantah Kota Solo menjadi anak emas program pembangunan infrastruktur pemerintah pusat.

Dia menegaskan, pembangunan di daerah tersebut telah terencana. Merupakan program proyek nasional yang telah disiapkan Kabinet Indonesia Maju melalui Kementerian PUPR.

Pernyataan ini guna membantah isu yang beredar di masyarakat. Bahwa pembangunan di Solo karena faktor Gibran Rakabuming Raka sebagai anak Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Pasca Deklarasi Gibran Cawapres Prabowo, Mensesneg Pratikno Tegaskan Kabinet Indonesia Maju Tetap Harmonis

Terlebih lagi karena sosok Gibran tengah menjabat Wali Kota Solo.

“Ada beberapa, enggak kalau dianak emaskan enggak, banyak dimana-mana semua. Di NTT itu 7 bendungan, ada kawasan kota juga, di Bali juga banyak. Ya banyak sekali, jadi memang programnya, yang besar kan cuma yang bersama Menhub itu. Itu yang agak besar, lainnya cuma penataan kawasan,” jelasnya ditemui usai wisuda FKKMK UGM Jogjakarta, Selasa (25/10).

Baca Juga: Akan Kemana Kaderisasi Gibran Setelah di Deklarasi Menjadi Cawapres Prabowo?

Beberapa proyek yang didanai pemerintah pusat dan BUMN antara lain pembangunan rel layang Simpang Joglo, revitalisasi Taman Balekambang, revitalisasi Pasar Jongke dan revitalisasi Pasar Mebel Gilingan.

Lalu, proyek penataan Jalan Ngarsopuro-Gatot Subroto, renovasi Pura Mangkunegaran, revitalisasi Lokananta, revitalisasi Keraton Kasunanan.

Adapula pembangunan PLTSa Putri Compo, perbaikan Jembatan Jurug, pembangunan Viaduk Gilingan.

Baca Juga: Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Nepotisme, Gibran: Monggo, Silakan (Dilaporkan)

Selanjutnya pembangunan Rusun Putri Cempo, revitalisasi Pasar Legi, pembangunan ulang Rusunawa Semanggi hingga renovasi Stadion Manahan.

“Pasar di mana-mana, ada berapa puluh pasar di Indonesia ini. Jadi, kayak pasar di Lampung di Padang ada dua, di Maluku, di Klaten, di Jogja, kalau pasar memang program APBN, Pasar Batu itu lebih bagus daripada Pasar Legi. Trenggalek lebih bagus, malah jadi model untuk dipakai di mana-mana. Jadi kalau pasar enggak,” katanya.

Baca Juga: Mantan Relawan Cap Jokowi dan Gibran Pengkhianat, Pasang Keranda Mayat dan 6 Pocong di Jl Laksda Adisutjipto

Dia lalu memaparkan pembangunan Simpang Joglo. Urgensi dari pembangunan ini adalah mengurai kemacetan. Sehingga PUPR perlu melakukan penataan melalui pembangunan infrastruktur.

“Ini proyek dari Pusat, karena itu macet kan, daerah-daerah macet, yang mau dari Masjid MBZ itu kan macet di situ. Ada landasan semua. Kalau ada beberapa program di situ ya memang pas ada di situ, tapi tidak ada namanya karena prioritas. Ya, memang kebutuhan,” ujarnya. (Dwi/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)