Neutron Yogyakarta

Bangga!!! Emas Kembali Diraih Kontingen Indonesia Melalui Cabor Boccia

Bangga!!! Emas Kembali Diraih Kontingen Indonesia Melalui Cabor Boccia
Yudha meluapkan emosinya setelah pertarungan sengit dalam memperebutkan emas melawan atlet Malaysia (sumber foto npcindonesia)

RADAR MAGELANG – Tim boccia Indonesia menyumbang medali emas bagi Indonesia dalam ajang Asian Para Games 2022 Hangzhou.

Medali emas datang dari atlet boccia Indonesia, Felix Ardi Yudha dalam pertandingan final pada Rabu (25/10).

Felix Ardi Yudha turun pada nomor BC2 putra yang berlangsung di Hangzhou Gymnasium melawan atlet asal Malaysia Lee Chee Hoong di partai final.

Yudha merasakan tekanan-tekanan di awal permainan, dan permainan keduanya berlangsung cukup sengit.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1096: Ini Dia Asal – Usul Buah Iblis Kuma dan Kaido

Namun Yudha mampu mengantisipasi serangan lawan dengan tenang. Hingga akhirnya ia mampu unggul dengan skor akhir 5-3.

“Jalannya pertandingan di awal dari N1-N3 sengit tapi masih bisa mengontrol diri, kontrol emosi serta mengikuti saran pelatih dan melakukan yang terbaik. Alhamdulilah hasilnya maksimal,” ungkap Yudha, usai pertandingan.

Yudha dan Lee Chee Chong adalah rival dan pertandingan kemarin ialah pertandingan pembuktian Yudha bahwa dirinya mampu mengalahkan Lee Chee Chong setelah sebelumnya ia kalah 2x di pertemuan terakhir mereka.

Baca Juga: Harry Maguire Dengan Briliant Mengolok-Olok Dirinya Sendiri Setelah Namanya Menggema di Old Trafford

Yudha berhasil mengontrol emosinya dan membalasnya dengan kemenangan manis di podium tertinggi kelas BC2 putra.

“Strateginya tenang, jangan pake emosi dan lakukan terbaik untuk negara, Saya mengucapkan terimakasih untuk para pelatih, tim boccia Indonesia dan NPC Indonesia telah mendoakan dan mendukung saya di Asian Para Games,” tutup Yudha. (MUHAMMAD HAFIDZ FAUZAN)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version