Neutron Yogyakarta

JIBB 2023 Ajak Membatik secara Virtual

JIBB 2023 Ajak Membatik secara Virtual
GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Model memperagakan busana batik karya sejumlah desainer muda dan perajin batik anggota Dekranasda DIJ dalam puncak acara Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023 di Pendapa Royal Ambarrukmo, Sleman, Kamis (26/10).

Dengan tema ‘Jogja Membatik Dunia’, mengundang 15 negara tetangga dan beberapa negara ikut serta membatik bersama secara virtual. Sejak Jogja ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia pada 2014, Pemprov DIJ beserta masyarakat berupaya mempertahankan predikat tersebut agar tidak dicabut.

Melalui JIBB, batik diupayakan juga tidak hanya mendunia tapi juga dicintai, utamanya oleh generasi muda. Sehingga digelar pula kegiatan kolaborasi dengan para desainer muda yang mengikuti tren fashion dunia. (aga/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)