Neutron Yogyakarta

Merti Golong Gilig Sedot Atensi Masyarakat, Bupati: Mohon Pamit, Semoga Purworejo Semakin Mulya dan Sejahtera

Merti Golong Gilig Sedot Atensi Masyarakat, Bupati: Mohon Pamit, Semoga Purworejo Semakin Mulya dan Sejahtera
PAMIT: Agus Bastian berpamitan sebagai Bupati Purworejo di depan Pendopo Kabupaten Purworejo dalam event Merti Golong Gilig di Kabupaten Purworejo pada Minggu (29/10). (JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Merti Golong Gilig sedot perhatian masyarakat. Masyarakat tumplek blek dalam event yang digelar di kawasan Alun-Alun Purworejo pada Minggu (29/10).

Masyarakat dapat menikmati kuliner gratis yang disediakan aneka jenis minuman dan makanan. Yakni, mulai dari batagor, crepes, sate, dan sebagainya. Sebagian besar kuliner tersebut habis diserbu warga.

Ketua Panitia sekaligus Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purworejo Wasit Diono menyebutkan, event tersebut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas suksesnya Bupati Purworejo dalam membangun Kabupaten Purworejo.

Baca Juga: Wujud Syukur, Siapkan 150 Angkringan Gratis dalam Merti Golong Gilig di Alun-Alun Purworejo

“Selain itu, menjadi momen bahwa Pemerintah Kabupaten Purworejo sebentar lagi akan mengalami pergantian pimpinan,” sebutnya Minggu (29/10).

Usai kegiatan Merti Golong Gilig usai, diselenggarakan momen pamitan dan perpisahan Bupati Purworejo. Yakni, di Jalan R.A.A. Tjokronegoro tepatnya di depan Pendopo Kabupaten Purworejo.

Perwakilan baik dari wakil bupati, unsur kades hingga DPRD Purworejo mengungkapkan testimoni atau ucapan perpisahan kepada Bupati Purworejo Agus Bastian.

Mengingat, Agus Bastian mengundurkan diri sebagai Bupati Purworejo untuk mengikuti kontestasi pemilihan legislatif (pileg) pada Pemilu Serentak 2024 nanti. Yakni, mendaftar sebagai anggota DPR RI melalui Partai Nasdem.

Baca Juga: Seribu Peserta Lomba Merpati Kolong Rebutan Hadiah Rp 50 Juta dan Trofi Kapolres Kebumen

Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti mengungkapkan, gelaran pesta rakyat yang dikemas dalam event Merti Golong Gilig tersebut benar-benar menjadi momentum kebersamaan masyarakat Purworejo.

Sebab, dihadiri dari berbagai unsur atau kalangan baik tokoh masyarakat, desa, kecamatan, hingga anak muda.

Yuli mengatakan, sebentar lagi Kabupaten Purworejo akan ditinggalkan oleh Agus Bastian sebagai Bupati Purworejo yang selama dua periode telah membangun dan memajukan Purworejo.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi Bapak Agus Bastian dalam memimpin Kabupaten Purworejo. Semoga dapat dan terus sukses pada jalur pengabdian selanjutnya,” tuturnya.

Baca Juga: Safari Politik Blusukan ke Watucongol, Gibran: Jateng Jadi Medan Pertempuran

Sementara itu, testimoni dari perwakilan kades disampaikan oleh Kades Kunir, Kecamatan Butuh, Supono. Dia menyampaikan, berterima kasih karena selama menjadi kades merasa diayomi dan dibimbing kepada Bupati Purworejo Agus Bastian.

Supono memohon maaf, jika selama bersilaturahmi dengan Agus Bastian ada kesalahan dan kekurangan. “Saya mewakili kades dan kepala kelurahan seluruh Kabupaten Purworejo memohon maaf,” ungkapnya.

Menurutnya, Bastian dianggap dapat menciptakan Purworejo mulyo. Program rumah tidak layak huni (RTLH) khususnya di Desa Kunir dapat diselesaikan.

Kula ngaturaken sugeng kondur. Semoga Bu Yuli dapat melanjutkan kinerja Bapak Bupati sehingga dapat terlaksana sesuai harapan,” harap dia.

Baca Juga: Tak Lama Lagi Jadi Bupati, Agus Bastian Lantik Pejabat

Bupati Purworejo Agus Bastian sangat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan seluruh pihak yang telah mendukungnya selama ini. “Saya merasa sangat melow sekali, tetapi waktu yang membatasi kita semua. Nantinya, Ibu Yuli yang akan melanjutkan kepemimpinan ini,” katanya.

Dia berharap, kepemimpinan Yuli Hastuti akan lebih baik dan berjalan sesuai yang diharapkan oleh masyarakat Purworejo. Selain itu, berpesan kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk tidak segan melakukan upaya agar pembangunan di Kabupaten Purworejo berjalan baik.

Baca Juga: Di Hari Jadi Ke-75, DPRD Purworejo Komitmen Setia Mengemban Amanah hingga Akhir Masa Jabatan

Bastian mengungkapkan, tak ada gading yang tak retak. Bila ada tutur kata, tindak tanduk, pelayanan, serta kebijakan yang kurang pas di hati masyarakat, dia memohon maaf.

“Saya undur diri sebagai Bupati Purworejo dan mohon pamit. Semoga Purworejo semakin mulya dan sejahtera,” tandas Bastian. (han/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)