RADAR MAGELANG – Untuk kali pertama usai didapuk menjadi calon wakil Presiden (cawapres), Gibran Rakabuming Raka memulai safari politiknya di Kabupaten Magelang.
Menurut dia, Jawa Tengah (Jateng) menjadi medan pertempuran. Sebab, Jateng dinilai menjadi lokasi yang paling berat di antara wilayah lainnya.
Sasaran pertamanya adalah Pondok Pesantren Darussalam, Watucongol, Muntilan. Dia bersama rombongan tiba di Muntilan sekitar pukul 11.00 dan bertemu dengan KH Ali Qoishor atau Gus Ali.
Baca Juga: Negosiasine Wis Rampung, Datangi DPRD Magelang, Warga Minta Kejelasan Soal Perbaikan Jalan Rusak
Tujuannya untuk memohon doa restu karena mengikuti pemilu 2024 sebagai cawapres.
Di sana, Wali Kota Solo ini tampak memakai baju warna putih dan peci hitam. Kehadirannya pun disambut baik oleh Gus Ali.
Hanya saja, pertemuan antara Gibran dan Gus Ali berlangsung tertutup. “Sudah sepantasnya sebagai generasi muda meminta doa restu kepada orang yang lebih tua,” ujar Gus Ali, Sabtu (28/10).
Setelah selesai bersilaturhami di Ponpes Darussalam, Gibran lantas melanjutkan agenda dialog bersama relawan dan lintas komunitas (Bolone Mase) di Rumah Djoglo Djembar, Keji, Muntilan.
Baca Juga: Purworejo Butuhkan 11.980 Bilik Suara dan 15.007 Kotak Suara Untuk 2.995 TPS Pada Pemilu 2024
“Ini hari pertama saya muteri Jateng. Kenapa Jateng harus saya puteri dulu? Karena Jateng ini paling berat,” katanya.
Terlebih, dia menilai, Jateng merupakan medan pertempuran. Karena untuk menaklukkannya tidaklah mudah.
Untuk itu, dia bersama para relawan dan pendukungnya akan lebih memasifkan blusukan di Jateng. Dia optimistis, bisa meraup suara sebanyak 60 persen di wilayah tersebut.
Gibran pun mengaku, sudah berbagi tugas blusukan dengan Prabowo. Tapi, tugasnya lebih banyak di Jateng. Mengingat akan ada banyak tantangan yang dihadapi dan perlu mendapat perlakuan khusus.
“Ini tidak mudah. Tapi, saya yakin, dengan semangat teman-teman semua, Jateng bisa kita taklukkan,” serunya.
Pada kesempatan itu, putra sulung Presiden Joko Widodo ini berpesan kepada relawan dan warga Kabupaten Magelang untuk melek terhadap media sosial (medsos).
Ketika ada kritikan, bully-an, maupun hinaan tidak perlu ditanggapi dan tidak perlu dikomentari.
Sebab Gibran meminta agar lebih fokus pada pemenangannya. Termasuk melakukan blusukan dengan sistem door to door.
Baca Juga: Pintu Waduk Wadaslintang Dibuka, River Tubing Kembali Beroperasi
“Kita fokus silaturahmi ke warga-warga, baik tingkat RW, RT, mapun desa. Semuanya kita sambangi. Jadi, tidak perlu menyibukkan diri untuk berantem di medsos,” terangnya.
Dia bersama Prabowo Subanto juga ingin memenangi pemilihan presiden (pilpres) dalam satu putaran saja. Sehingga dia akan lebih fokus untuk mengamankan Jateng.
“Angka-angka kita (prediksi perolehan suara) sebenarnya sudah cukup baik. Tapi, kalau sampai Jateng lepas, ini nanti beda lagi ceritanya,” imbuhnya.
Baca Juga: Beli Sayur di Pasar Pakai Uang Palsu, Perempuan Asal Tegalrejo Diringkus Polisi
Di depan relawan dan warga Kabupaten Magelang, berkali-kali dia menyampaikan bahwa wilayah Jateng tidak mudah untuk ditaklukkan begitu saja.
Gibran pun bakal secara masif turun ke jalan dan menyambangi warga guna mengumpulkan dukungan.
“Sekali lagi, saya akan terus instens di Jateng ini. Kuncinya satu saja. Sering-sering turun ke bawah dan menyambangi warga. Itu saja. Kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang kontra produktif seperti berantem di medsos,” tegasnya. (aya/amd)