Neutron Yogyakarta

Seribu Peserta Lomba Merpati Kolong Rebutan Hadiah Rp 50 Juta dan Trofi Kapolres Kebumen

Seribu Peserta Lomba Merpati Kolong Rebutan Hadiah Rp 50 Juta dan Trofi Kapolres Kebumen
KEJUARAAN : Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin membuka lomba merpati kolong berhadiah Rp 50 Juta. (HUMAS POLRES KEBUMEN UNTUK RADAR KEBUMEN)

RADAR MAGELANG – Sebanyak seribu peserta mengikuti kejuaraan merpati kolong trofi Kapolres Kebumen Cup, Sabtu (28/10). Tak main-main, lomba yang berlangsung selama dua hari tersebut memperebutkan total hadiah Rp 50 juta.

Lomba digelar di lapak merpati Desa Sidomoro, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Kegiatan berlangsung meriah dengan diikuti peserta dari dalam maupun luar Kebumen.

“Panitia lomba menyiapkan sedikitnya Rp 50 juta untuk pemenang,” kata Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin saat membuka lomba.

Baca Juga: Safari Politik Blusukan ke Watucongol, Gibran: Jateng Jadi Medan Pertempuran

Lomba merpati kolong sengaja digelar sebagai sarana insan kepolisian mendekatkan diri kepada pecinta burung merpati.

Dari lomba, diharapkan menjadi wahana hiburan serta ajang silaturahmi masyarakat jelang pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Juga: Di Hari Jadi Ke-75, DPRD Purworejo Komitmen Setia Mengemban Amanah hingga Akhir Masa Jabatan

“Tahapan rangkaian pemilu sudah berjalan. Perlombaan ini sebagai wadah pendingin. Karena kita ketahui burung merpati merupakan simbol perdamaian,” ucapnya.

Tak hanya itu, gelaran lomba juga terbukti memberikan dampak positif bagi perputaran ekonomi warga sekitar.

Baca Juga: Purworejo Butuhkan 11.980 Bilik Suara dan 15.007 Kotak Suara Untuk 2.995 TPS Pada Pemilu 2024

Dia memastikan, selama pertandingan berlangsung baik peserta maupun penonton tidak melakukan praktik perjudian.

“Menggerakkan perekonomian warga dan para karyawan di setiap tim yang bertanding,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) Kebumen Triono Adi mengatakan, para pecinta burung merpati tinggi atau kolong merasa senang dan bangga karena sudah difasilitasi lomba oleh jajaran Polres Kebumen.

Baca Juga: Pintu Waduk Wadaslintang Dibuka, River Tubing Kembali Beroperasi

Bentuk dukungan tersebut akan menjadi motivasi bagi peserta untuk menyalurkan hobi ke dalam hal positif.

“Kami merasa diayomi kepolisian. Dari lomba inu UMKM ikut merasakan dampak ekonomi,” ucapnya. (fid/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version