RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen terus berusaha mengatasi dampak kekeringan. Salah satunya melakukan distribusi bantuan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan.
Hingga akhir Oktober, sudah 63 desa di 16 kecamatan yang mendapat kiriman air bersih. Kekeringan paling parah terjadi di Kecamtan Karanggayam.
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Haryono Wahyudi menjelaskan, jumlah permohonan kiriman air bersih meningkat derastis. Artinya, wilayah kekeringan di Kebumen semakin meluas. Kendati begitu, dia memastikan alokasi anggaran bantuan air bersih cukup hingga memasuki musim penghujan. ” Kami kirim berdasar permohonan dari desa,” lanjutnya.
Baca Juga: Medarrie Works, Akomodasi Kebutuhan Enam Negara
Hingga kini BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 517 tangki atau setara 2,7 juta liter air bersih. Bantuan tersebut mencukupi kebutuhan 15.387 kepala keluarga atau 60.041 jiwa.
Sejauh ini, BPBD belum memutuskan belum mengoperasikan sumur darurat untuk menghadapi krisis air bersih. Bantuan air bersih masih dirasa cukup dengan mengandalkan air dari PDAM. “Cukup, belum ada kendala,” ujarnya.
Kepala Desa Kalirejo Sarman menyampaikan, setiap tahun desanya selalu menjadi langganan kekeringan. Kondisi ini semakin parah ketika memasuki puncak musim kemarau. Beberapa sumber mata air di desanya kini sudah mengering. Oleh karena itu, warga kini hanya mengandalkan bantuan pemerintah guna mencukupi kebutuhan air bersih. “Ada program Pamsimas. Cuma untuk 4 RT, itu pun tidak cukup. Harus bergantian kalau mau ngangsu air,” jelasnya. (fid/din)