Neutron Yogyakarta

Pedagang Pasar Pagi Segera Boyongan, Bupati Kebumen Pastikan Tidak Ada Jual Beli Lapak

Pedagang Pasar Pagi Segera Boyongan, Bupati Kebumen Pastikan Tidak Ada Jual Beli Lapak
BANGUNAN BARU: Konstruksi bangunan Pasar Pagi Kebumen telah berdiri dan siap ditempati para pedagang. (M HAFIED/RADAR KEBUMEN)

RADAR MAGELANG – Para pedagang Pasar Pagi Kebumen segera boyongan atau pindahan ke tempat baru. Dalam waktu dekat mereka akan memiliki kejelasan tempat berjualan, setelah beberapa kali menjalani relokasi.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, pemindahan pedagang dari tempat sementara ke tempat permanen segera dilakukan. Hal ini menyusul pembangunan pasar pagi selesai dikerjakan.

“Dalam waktu dekat (pedagang) akan menempati bangunan pasar pagi,” ucapnya, saat menghadiri gebyar pasar murah di kantor Kecamatan Kebumen, Kamis (2/11).

Baca Juga: Hiu Tutul Mati Terdampar di Pantai Cemara Sewu

Sebelumnya, Pemkab Kebumen melalui Dinas Perindag KUKM meminta pedagang pindah tempat sementara di kompleks Stadion Candradimuka. Proses relokasi ini dilakukan selama proyek revitalisasi pasar berlangsung.

Arif mengatakan, pemerintah daerah terus berkomitmen memberikan fasilitas memadai bagi para pedagang.

Salah satunya melalui revitalisasi pasar. Upaya ini dinilai penting guna mewujudkan kondisi pasar yang nyaman bagi perputaran ekonomi.

Baca Juga: Pemasangan Gambar Peserta Pemilu Butuh Kesamaan Persepsi Semua Pihak

Dia memastikan, seluruh pedagang nantinya tidak ada yang tercecer. Artinya, masing-masing pedagang yang terdata akan mendapat jatah lapak.

“Semua bisa terakomodir. Yang kemarin jualan kehujanan dan kebanjiran, sekarang jauh lebih representatif,” terangnya.

Proyek revitalisasi pasar pagi telah rampung dikerjakan. Pasar di tengah kota ini dibangun menggunakan APBN dari mata anggaran tugas pembantuan (TP) senilai Rp 2,6 miliar. Adapun proses pengerjaan berlangsung selama 120 hari.

Baca Juga: Mendag Zulhas Sebut Ekonomi RI Surplus Selama 38 Bulan, Salah satunya Pemanfaatan WhatsApp Social Commerce

Arif berharap proses pemindahan pedagang dapat berjalan lancar. Dia juga memastikan dalam proses tersebut tidak ada praktik jual beli lapak yang menjurus pada pengutan liar.

“Retribusi itu biasa, kami pastikan tidak ada pungli,” tandasnya.

Baca Juga: Ribuan Peserta dari 33 Provinsi Ikut Swayamvara Tripitaka Gatha, Ada Lomba Pembacaan Dhammapada Hingga Paritta

Asisten Sekda Kebumen Bidang Perekonomian dan Pembangunan Frans Haidar menambahkan, pemerintah daerah tidak akan mengulur waktu pindahan pedagang pasar pagi.

Sebab, proses pembangunan kini sudah sepenuhnya rampung.

“Ya, pasar sudah 100 persen bisa difungsikan. Tinggal pindahan aja,” kata mantan Kepala Dinas Perindag KUKM Kebumen itu. (fid/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)