RADAR MAGELANG – Bicara kebudayaan dan sejarah pada anak muda bukan perkara mudah. Tapi Kejar Mimpi punya program Community Sharing and Meeting (Canting). Dengan menggelar membatik bersama, walking tour hingga sharing session antarkomunitas di DIJ.
Project Coordinator Kejar Mimpi Jogjakarta Mardiana Niken menjelaskan, Canting dilakukan agar anak muda dapat belajar sejarah dan melestarikan nilai kebudayaan melalui metode seru dan menarik. “Salah satu cara sinergi kami yaitu dengan cara berkolaborasi dengan berbagai komunitas,” katanya, Kamis (2/11).
Canting juga dilangsungkan sekaligus dalam rangka memperingati hari batik nasional. Melalui kegiatan tersebut ia berharap dapat menaungi anak-anak muda dengan kegiatan positif termasuk mempelajari sejarah batik. “Melalui kegiatan ini anak muda khususnya diharapkan terus mempelajari sejarah dan melestarikannya termasuk batik,” harap Niken.
Baca Juga: Berstatus Tahanan Kota, Kaki Kadisi Lurah Maguwoharjo Dipasangi Gelang GPS
Salah seorang perwakilan dari Komunitas Sinau Bareng Fulka mengatakan, secara umum kegiatan Canting diakuinya sangat penting bagi anak-anak muda dan memberikan pengalaman yang juga menarik. “Ini juga menjadi ajang untuk menambah relasi dengan komunitas-komunitas di Jogjakarta,” lontarnya.
Ia menuturkan, dalam gelaran tersebut juga jadi pengalaman pertamanya untuk mencoba membatik dan menjadi pengalaman berharga bagi dirinya.“Semoga ke depannya semakin banyak kegiatan seperti ini agar budaya batik tetap bisa dilestarikan,” ungkap Fulka. (iza/pra)