RADAR MAGELANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang telah menerima logistik pemilu 2024 berupa bilik suara dan tinta pada Rabu (1/11) lalu. Dengan total 17.628 bilik suara dan disimpan di GOR Balai Desa Deyangan, Mertoyudan. Sementara logistik lain, masih berproses.
Ketua KPU Kabupaten Magelang Afiffuddin mengutarakan, jumlah bilik suara yang datang itu sudah sesuai dengan kebutuhan. Dengan total tempat pemungutan suara (TPS) ada 4.407 titik. Terdiri dari 4.399 TPS reguler dan 8 TPS lokasi khusus. “Setiap TPS menerima empat buah bilik suara. Logistik (pemilu) lain menyusul,” ujarnya, Minggu (5/11).
TPS khusus itu, memfasilitasi para pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena beberapa alasan. Seperti tinggal di asrama, pondok pesantren (ponpes), maupun masyarakat dari luar daerah. Dia merinci, ada lima TPS lokasi khusus di Kecamatan Tegalrejo, dua TPS di Kecamatan Secang, dan satu TPS di Kecamatan Muntilan.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Ketua KPU DIJ Ahmad Shidqi, Pemilu Tak Sekadar Lima Menit di TPS
Polresta Magelang menerjunkan 65 personel untuk mengamankan kantor KPU, bawaslu, dan gudang logistik pemilu. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga kelancaran dan integritas pemilu. “Polresta mengambil langkah proaktif dalam menjaga keamanan dan keabsahan suara rakyat,” ujar Kabag Operasi Polresta Magelang, Kompol Eko Mardiyanto.
Bilik suara yang datang itu, akan ditempatkan di masing-masing TPS. Namun, sebanyak 202 TPS di wilayah Kecamatan Bandongan termasuk dalam yurisdiksi Polres Magelang Kota. Totalnya ada 808 bilik suara yang akan diberikan ke Kecamatan Bandongan.
Polresta Magelang berkomitmen untuk menjaga keamanan seluruh bilik suara yang disimpan di gudang penyimpanan. Guna mencegah potensi gangguan atau ancaman terhadap integritas pemilu.
Baca Juga: Waduh… KPU Sleman Catat Ada Dua Caleg Mantan Narapidana, Terlibat Penipuan dan Perjudian
Dia berharap, pesta demokrasi 2024 mendatang akan berjalan dengan damai dan adil. Masyarakat diharapkan dapat memberikan suaranya tanpa rasa takut. “Sehingga hasil pemilu akan mencerminkan aspirasi dan keinginan mereka secara akurat,” bebernya.
Untuk itu, dengan pengamanan yang ketat, harapannya pelaksanaan pemilu di wilayah hukum Polresta Magelang dapat menjadi contoh yang baik. Utamanya terkait dengan proses demokrasi yang sehat dan transparan. (aya/din)
