Neutron Yogyakarta

Polresta Magelang Sulap Lahan Tidur di Mertoyudan Jadi Lapangan Tembak

Polresta Magelang Sulap Lahan Tidur di Mertoyudan Jadi Lapangan Tembak
UJI COBA: Kapolresta Magelang, Kapolres Magelang Kota, Dandim 0705/Magelang, dan jajaran forkopimda melakukan penembakan usai peresmian lapangan tembak Sanika Styawada, Rabu (8/11).  Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR JOGJA – Polresta Magelang akhirnya memiliki lapangan tembak. Sebelumnya, para personel yang hendak latihan menembak, harus menumpang di lapangan tembak milik Yon Armed 3/Naga Pakca maupun Polres Magelang Kota. Kini, personel Polresta Magelang tidak perlu menumpang lagi karena sudah mempunyai lapangan tembak yang sesuai standar.

Lapangan tembak itu diberi nama Sanika Styawada. Yang merupakan nama Ikatan Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2000/Batalyon Sanika Styawada dari Kapolresta Magelang. Lapangan ini berukuran 40 x 25 meter persegi. Dengan memakan waktu sekitar tiga bulan. Mulai dari pembersihan lokasi, pembangunan pagar dinding, hingga beberapa fasilitas pendukungnya. Lokasinya di Desa Dayangan, Mertoyudan.

Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono menyebut untuk merealisasikannya menyulap lahan tidur menjadi lapangan tembak. “Saya berpikir (buat lapangan tembak) dan lihat lahan. Ada tanah kosong,” bebernya usai peresmian, Rabu (8/11).

Ruruh merasa perlu memiliki fasilitas pelatihan menembak yang memadai bagi personel Polresta Magelang. Terlebih, dia sudah mendapatkan pembagian peluru dalam jumlah banyak dari satuan atas. Sehingga harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. “Semua (anggota) memang harus memiliki keterampilan menembak. Jangan nanti pas dengar suara petasan atau petir, dikira suara pistol,” kelakarnya.

Adapun pembangunannya menelan biaya Rp 1,79 miliar dari sejumlah donatur. Ruruh pun selalu memonitor pembangunan dengan mempertimbangkan standar minimal lapangan tembak. Dalam pembangunannya, dia mengundang tim ahli untuk merancang sasaran tembak dengan target statis pada jarak 10 meter, 15 meter, dan 25 meter khusus jenis senjata laras pendek.

Meski lokasinya dekat dengan permukiman, lanjut dia, Polresta Magelang bakal mejamin penuh keselamatan warga sekitar. Apalagi dinding lapangan tembak sudah dirancang sesuai standar yang belaku menurut Persatuan Berburu dan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin). Selain itu, dia juga menambah dua bendera berwarna merah kecil sebagai simbol kegiatan menembak.

Dengan begitu, warga sekitar bisa mengetahui bahwa dengan dikibarkannya bendera merah kecil itu, para personel polisi tengah berlatih menembak. Juga sudah membuat banner yang berisi beberapa imbauan kepada warga di belakang tembok pembatas. “Agar mereka paham kalau kami sedang latihan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pengkab Perbakin Kabupaten Magelang Singgih Suroso menyambut baik adanya lapangan tembak tersebut. Sebab, perbakin masih kesulitan terkait fasilitas lapangan tembak untuk cabang olahraga (cabor) menembak. Selama ini, mereka menumpang di Yon Armed 3/Naga Pakca  dan kompleks Akmil. “Kami dari cabor menembak, masih kesulitan karena belum punya lapangan,” terangnya. (pra)

Lainnya