Neutron Yogyakarta

Dharmayatra Langitkan Doa untuk Palestina, Sebab Sang Buddha Juga Mengajarkan Soal Perdamaian

Dharmayatra Langitkan Doa untuk Palestina, Sebab Sang Buddha Juga Mengajarkan Soal Perdamaian
BERDOA: Para umat Buddha tengah memanjatkan doa di puncak Candi Borobudur, Jumat (17/11). Kegiatan dharmayatra ini dilakukan oleh DPD Walubi DKI Jakarta.ISTIMEWA 

RADAR MAGELANG – Puluhan umat Buddha menggelar dharmayatra atau mengunjungi tempat-tempat Buddhis. Termasuk ke candi-candi agama Buddha, seperti Candi Borobudur, Mendut, dan Sewu. Saat berada di puncak Candi Borobudur, mereka melafalkan sutra-sutra dan mantra-mantra.

Selain itu, para umat Buddha turut melangitkan doa khusus untuk Palestina. Agar tercipta perdamaian dan kemerdekaan. Doa bersama itu dipimpin oleh Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia (Mahabudhi) YM Bhikkhu Samantha Kusala Mahasthavira atau Suhu Pusham.

Bhikkhu Samantha mengutarakan, dharmayatra ini dilakukan dengan ritual khusus di candi-candi atau situs utama Buddhis. “Untuk hari ini (kemarin, Red) dipusatkan di Candi Borobudur,” terangnya usai berdoa, Jumat (17/11).

Baca Juga: Umat Buddha Dukung Chattra Dipasang di Atas Stupa Induk

Dia bersama umat Buddha lain melafalkan sutra dan mantra. Termasuk memanjatkan doa khusus untuk rakyat Palestina. Kemudian, melakukan pradaksina. “Kepada semua makhluk, khususnya kepada saudara-saudara kita di Palestina dan Israel yang terjadi konflik,” imbuhnya.

Bhikkhu Samantha mengungkapkan, doa itu dipanjatkan bersama sebab Sang Buddha mengajarkan soal cinta kasih dan perdamaian. Dengan begitu, semua makhluk dapat hidup rukun dan harmonis. Umat Buddha dan umat lainnya juga hidup bahagia, tentram, dan damai.

Menurutnya, ajaran itulah yang harus dilaksanakan oleh umat Buddha. Khususnya membawa perdamaian bagi semua umat. Agar tidak terpecah belah dan senantiasa hidup dengan damai. Dia berharap, konflik antara Palestina dan Israel segera berakhir.

Baca Juga: Kirab Asalha Mahapuja Jadi Momentum Ingatkan Umat pada Ajaran Sang Buddha

Sementara itu, Pembimas Buddha Provinsi DKI Jakarta Suliarna menambahkan, ada tiga candi yang dikunjungi, yakni Candi Borobudur, Mendut, dan Sewu. Selain itu, dharmayatra kali ini, memang diselipkan doa khusus atas tragedi kemanusiaan yang menimpa Palestina.

Kemudian, pada Sabtu (18/11), umat Buddha akan bertandang ke tempat seorang suhu di Temanggung. “Itu semua sebagai rangkaian dharmayatra. Harapan kami, semua umat diberkahi dengan kesehatan, murah rezeki, dan kebahagiaan,” bebernya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)