RADAR MAGELANG – Ribuan pelari nasional yang ikut Borobudur Marathon 2023 gagal memecahkan rekor nasional marathon. Di saat bersamaan untuk kategori marathon terpaksa dirampungkan lebih awal. Sebab cuaca Magelang, khususnya rute yang dilalui marathon, tergolong panas ekstrem.
Rekor nasional marathon yang masih dipegang oleh Eduardus Nabunome. Pada 1993 lalu, dia mencatatkan rekor 2 jam 19 menit 18 detik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta.
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana sempat menjanjikan tambahan bonus Rp 100 juta bagi pelari nasional yang berhasil memecahkan rekor marathon tersebut. Hanya saja, pada gelaran Borobudur Marathon 2023 ini, pelari nasional belum bisa memecahkan rekor tersebut.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo diharap menjadi motivasi bagi para atlet lari nasional. Sebab, perhelatan ini dimanfaatkan untuk menjadi ajang kualifikasi PON 2024. “Karena di Borobudur Marathon, ada lebih dari 50 pelari dari 24 negara asing,” ujarnya Minggu (19/11).
Gelaran Borobudur Marathon tahun ini memang diikuti sejumlah pelari internasional dari 24 negara. Sejumlah atlet lari nasional juga hadir dan ikut memeriahkannya. Seperti Agus Prayogo, Betmen Manurung, Odekta Naibaho, Pretty Sihite, dan lainnya. Sedikitnya ada 10.469 peserta yang mengikutinya.
Kategori marathon atau 42K diikuti oleh 1.663 peserta, baik pelari umum, pelari elite naional, maupun internasional. Dengan waktu start pukul 05.00. Sedangkan kategori half marathon atau 21K diikuti 4.646 pelari umum. Dengan start pukul 05.30. Lalu, kategori 10K diikuti 4.159 peserta. Dengan start pukul 06.10.
Terkait panas ekstrem, Race Director Borobudur Marathon 2023 Andreas Kansil mengungkapkan, dari data yang dikumpulkan, kata dia, bervariatif. Artinya ada beberapa hari dalam satu pekan ini yang cukup ekstrem sebelum pukul 12.00. “Dalam indeks tabel wet bulbe globe temperature (WBGT) itu, sudah di warna hitam yang sebenarnya diimbau agar acara yang berlangsung harus dihentikan,” bebernya saat konferensi pers,.
Bahkan, sejak pukul 09.30, tim sudah melakukan monitoring karena matahari benar-benar terik. Hal itu menyebabkan banyak peserta harus mendapatkan pertolongan medis. Andreas menyebut, pada pukul 10.30, penyelenggara memutuskan untuk menghentikan perlombaan marathon lebih awal dari cut-off time (COT), yakni pukul 12.00. “Kami menginformasikan untuk (petugas) semua water stations agar menghentikan para peserta yang masih berlari dan mengevakuasi mereka,” bebernya.
Saat itu, lanjut dia, dari total 1.663 peserta marathon, masih ada lebih dari 900 pelari yang harus dievakuasi. Mulai dari kilometer 31 hingga finis. Hanya saja, banyak dari mereka yang tetap bersikeras menyelesaikan perlombaan. Timnya pun terus mengawal para peserta hingga finis. Sekitar 90 persen, para peserta berhasil menyelesaikan rute.
Medical Director Borobudur Marathon 2023 Antonius Andi Kurniawan menjelaskan, penghentian ini menjadi upaya untuk mengutamakan keselamatan para peserta. Hal itu sesuai dari guide line dari World Atlethic. “Salah satunya adalah tentang cuaca. Dimana cuaca kita menggunakan patokan WBGT,” sebutnya.
Baca Juga: Eazy Passport Permudah CJH, Tidak Perlu Datang ke Wonosobo, Cukup ke Kemenag Magelang
Cuaca ekstrem itu terbukti dari banyaknya peserta yang mengalami masalah kesehatan akibat cuaca panas atau heat related illness di tenda kesehatan. Tim medis pun sudah memprediksi dan mengantisipasi hal itu. Sebelumnya, dia sudah membuat konten edukasi soal pencegahan cuaca panas sebelum berlomba.(aya/pra)