Neutron Yogyakarta

Basarnas Bekali Operator Wisata tentang SAR, Lebih Tanggap Tangani Bencana di Sektor Pariwisata

Basarnas Bekali Operator Wisata tentang SAR, Lebih Tanggap Tangani Bencana di Sektor Pariwisata
PEMBEKALAN: Para peserta dari operator wisata Kabupaten Magelang mendapat pembekalan soal search and rescue (SAR) di TEA Tanjung, 21-22 November.Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) RI membekali 75 operator wisata Kabupaten Magelang mengenai teknik pertolongan pertama. Harapannya, mereka dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kedaruratan saat berwisata. Hal itu dirasa penting sebab musibah bisa terjadi tanpa memandang tempat dan waktu.

Pejabat Fungsional Penata Kelola Pencarian Pertolongan Ahli Madya Direktorat Bina Potensi Basarnas RI Totok Mulyono mengatakan, seluruh elemen masyarakat memiliki kewaspadaan terhadap potensi-potensi musibah yang ada di sekitar. Termasuk para operator wisata di Kabupaten Magelang. Mengingat salah satunya ada objek wisata Candi Borobudur sebagai magnet wisata dunia.

Dia menyebut, para operator wisata akan mendapat pembekalan tentang teknik pertolongan pertama. “Seperti penilaian korban, cedera alat gerak, pemindahan korban dan tandu darurat, serta resusitasi jantung paru,” ujarnya di TEA Tanjung, Selasa (21/11).

Baca Juga: Pelestarian Candi Borobudur Tak Hanya Tugas Arkeolog

Ketika operator wisata memiliki kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama, wisatawan yang datang akan merasa nyaman, aman, dan terlindungi. Harapannya, ke depan dapat terbentuk komunitas operator wisata di Kabupaten Magelang yang memiliki kemampuan di bidang SAR.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, kegiatan ini menjadi upaya untuk meningkatkan kemampuan SDM. Khususnya potensi pencarian dan pertolongan di area pariwisata.

Dengan begitu, operator wisata dapat memberikan pelayanan jasa SAR secara profesional dan mandiri. Nantinya juga dapat diberdayakan jika terjadi sesuatu yang bersifat kedaruratan.

Menurutnya, pelatihan ini menjadi penting karena pariwisata menjadi satu sektor unggulan yang memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Lebih-lebih, sektor ini mampu memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Soal Pemasangan Chattra di Candi Borobudur, Kemenag Optimistis Segera Ada Titik Temu

Nanda mengimbau, setiap peserta bisa memahami prosedur operasi standar (SOP) dalam mengevakuasi kebencanaan. Termasuk memahami cara menghadapi keadaan darurat dan meningkatkan kesadaran untuk menolong orang lain. “Pada akhirnya mereka mampu melakukan upaya SAR secara mandiri,” terangnya. (aya/din)

Lainnya