Neutron Yogyakarta

Hendak Salat Subuh Ditikam Tetangga, Pinangan Ditolak, Tetangga Tikam Korban Enam Kali

Hendak Salat Subuh Ditikam Tetangga, Pinangan Ditolak, Tetangga Tikam Korban Enam Kali
TKP: Anak korban bernama Edo tengah menunjukkan lokasi persis di mana ibunya menjadi korban penusukan, Selasa pagi (21/11).Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Seorang perempuan berinisial M, 46 warga Soroyudan, Tegalrejo kini harus terbaring di ranjang akibat luka tusuk senjata tajam (sajam). Luka itu didapatkan dari seorang laki-laki berinisial II, 57. Dia nekat menusuk korban karena persoalan asmara. Sebab, korban diketahui menolak pinangan II.

Sang anak Edo Prayogi Setiawan, 29 menceritakan, penusukan itu terjadi sekitar pukul 4.30. Saat itu, ibunya hendak berangkat ke masjid di dekat rumahnya untuk salat Subuh. Tapi, ketika menutup pintu rumah, terduga pelaku berlari dari arah samping rumah dan menikam sang ibu dari belakang.

Edo yang masih tidur, lantas dibangunkan oleh keluarganya. Saat keluar rumah, sudah ada banyak orang yang datang melihat kondisi ibunya. Apalagi darah yang mengalir akibat luka tusukan itu, tergolong banyak dan terus mengalir. “Darahnya ke mana-mana. Ibu tak tanyain, jawabnya sepatah-patah,” ujarnya saat ditemui, Rabu (22/11).

Baca Juga: Awalnya Magang di Polres Magelang Kota, Briptu Renita Rismayanti, Peraih Predikat Polwan Terbaik dari PBB 

Dengan suara patah-patah, sang ibu menjawab jika terduga pelaku hendak membunuhnya. Barulah dia dan tetangga lain mengetahui pelaku penusukan itu. Padahal, saat ke rumah korban, tetangga sempat berpapasan dengan terduga pelaku. Tetapi, ketika dicari, terduga pelaku sudah menghilang tanpa jejak. Dia menyebut, keluarga pun telah melaporkan kejadian itu kepada polisi. Meski bertetangga, keluarga enggan untuk berdamai. Tetap harus ditempuh lewat jalur hukum. “Udah nggak bisa damai. Soalnya menyangkut nyawa karena sudah percobaan pembunuhan,” bebernya.

Terlebih, lanjut Edo, sang ibu mendapat enam luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya. Seperti di punggung, dada, dan tangannya. “Kalau di tangan, mungkin (dapat luka) pas nahan (pisaunya). Bahkan, pas sampai rumah sakit, (lukanya) dijahit, tapi masih rembes (darahnya mengalir terus),” imbuhnya.

Kapolsek Tegalrejo Iptu Tri Yoko Yulianto membenarkan adanya dugaan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan korban harus mendapat beberapa jahitan. “Ibu M ini hendak berangkat salat jemaah Subuh. Tapi, di depan rumahnya, ditusuk oleh bapak I yang merupakan tetangga sendiri,” katanya.

Terduga pelaku diketahui beberapa kali menikam korban dengan sajam. Korban pun dilarikan ke RSU Syubbanul Wathon dan segera ditangani. Untuk luka tusukan, ada di bagian dada atas, perut, punggung, dan jari tangan. Beruntung, kondisi korban sudah membaik dan diperbolehkan pulang pada Rabu (22/11).

Baca Juga: KPU Magelang Tunggu Kelengkapan Logistik, Bilik Suara Cadangan Belum Dikirim

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari beberapa saksi, kata dia, motif penusukan itu disebabkan oleh asmara. Sebab korban diketahui menolak pinangan dari terduga pelaku. “untuk sementara ini, terduga pelaku masih dalam pengejaran. Senjatanya sampai saat ini belum ditemukan. Diduga sajam,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSU Syubbanul Wathon dr M Iqbal Gentur Bismono mengatakan, M masuk ke UGD pada Selasa (21/11) sekitar pukul 4.45 dengan kondisi luka-luka di beberapa bagian anggota tubuhnya. “Dari dokter spesialis, hari ini (Rabu, Red) sudah diizinkan pulang karena kondisinya jauh lebih baik,” paparnya. (aya/pra)

Lainnya