RADAR MAGELANG – Tiga paket pekerjaan kontruksi strategis bakal selesai dikerjakan Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang di penghujung tahun anggaran 2023 ini.
Ketiganya adalah pembangunan fisik rumah singgah sosial di Jalan Jenderal Sudirman (kompleks Percetakan Gita Gravika). Lalu, kuliner kawasan Ngesengan dan peningkatan saluran irigasi Kali Andu-Kampung Gumuk Sepiring.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan, semua proyek pembangunan ini diperuntukkan kepada warganya. “Pembangunan di 2023 ini hanya menambah pembangunan infrastruktur yang lama,” ujar Aziz di sela-sela peninjauan, Kamis (30/11/2023).
Dia memaparkan, proyek pertama adalah rumah singgah. Nantinya, rumah itu akan digunakan untuk menampung warga dengan penanganan khusus. Seperti orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) hingga orang tua dan anak-anak telantar. Baik yang berasal dari Kota Magelang maupun luar kota.
Baca Juga: Ucil Lakukan Penipuan Tiket Coldplay Hingga Rp 50 Juta, Uangnya Untuk Bayar Utang dan Trading Crypto
Adapun rincian pagu anggaran pembangunan fisik rumah singgah adalah senilai Rp 1,5 miliar dan dikerjakan oleh pemenang lelang CV Setia Mandiri.
Gedung milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang ini dibangun satu lantai.
Luasnya 234 meter persegi yang terdiri dari ruang penampungan bagi orang telantar dan ODGJ, ruang serba guna, ruang pengawasan, ruang laktasi, dan kamar mandi.
Proyek selanjutnya adalah peningkatan saluran irigasi sekaligus akses jalan aspal setapak menuju Kampung Gumung Sepiring.
Pembangunan fisik itu menelan biaya Rp 1,44 miliar dan dikerjakan oleh CV Karya Persada dan sudah rampung 100 persen.
Baca Juga: Seorang Ayah di Wonogiri Tega Cabuli Dua Anak Tirinya. Satu Korban Hamil dan Melahirkan Prematur
Sebelumnya, akses menuju Kampung Gumuk Sepiring tersebut sangat memprihatinkan dan tidak layak. Karena hanya berupa bambu.
“Kita beri akses jalan menuju ke Kampung Gumuk Sepiring. Jalan yang sudah bisa dilewati roda 2 dan maksimal roda 3. Sehingga akses warga lebih mudah sekarang,” katanya.
Terakhir adalah selter Ngesengan yang merupakan satu kawasan kuliner Kota Magelang.
Dengan pagu anggaran sebesar Rp 5,51 miliar dan dikerjakan oleh CV Nissa Karya Persada.
Pembangunan selter dua lantai ini menggantikan selter sebelumnya yang dinilai kurang nyaman. Khususnya terkait dengan fasilitas parkir.
Pemkot membangun selter Ngesengan menjadi lebih visible dan lebih nyaman dibandingkan sebelumnya. “Juga untuk mengurangi kemacetan lalu lintas karena (bisa) parkir di dalam kawasan. Kalau pedagangnya, masih pedagang lama,” ujarnya.
Aziz optimistis, di akhir 2023 atau awal 2024, seluruh proyek pembangunan fisik tersebut sudah bisa digunakan oleh masyarakat. “Sejauh ini nggak ada (evaluasi). Pembangunan berjalan lancar dan aman. Kalau selter Ngesengan ini, mungkin nanti bisa ditambahi lift,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang MS Kurniawan menyebut, progres pembangunan tiga proyek tersebut rata-rata sudah di atas 90 persen. “Kalau yang sudah diserah-terimakan (100 persen) di Gumuk Sepiring. Itu (proyek) merupakan akses jalan,” sebutnya.
Baca Juga: Pembangunan Labkesda Purworejo Tak Sesuai Target
Kemudian, untuk pembangunan rumah singgah hampir menyentuh angka 100 persen. Masih ada beberapa konstruksi yang harus segera diselesaikan. Sementara di selter Ngesengan, sudah mencapai 95 persen atau memasuki tahap finishing.
Selama proses pembangunan, kata dia, tidak ada kendala yang dihadapi. Sebab, cuaca mendukung dan sedikit banyak dapat membantu pengerjaan fisik.
Dia berharap, akhir tahun 2023 ini, ketiga proyek pembangunan tersebut dapat segera dimanfaatkan. (aya/mel)