RADAR MAGELANG – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) getol menyosialisasikan Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU). Sebab, penggunaan angkutan umum kini semakin ditinggalkan. Masyarakat lebih menggunakan angkutan pribadi, seperti mobil maupun motor untuk bepergian.
Hanya saja, keberadaan terminal perlu di-rebranding. Terminal Tipe A Tidar Magelang pun turut menyosialisasikan GNKAU dengan menggelar sejumlah kegiatan mulai 7-10 Desember 2023. Seperti bazar durian, pameran bus, kesenian, city tour gratis, dan pameran perlengkapan jalan.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tidar Magelang Aris Mujiono menuturkan, GNKAU ini sebagai upaya untuk membranding lagi keberadaan terminal di tengah-tengah masyarakat. “Juga mempromosikan angkutan umum dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” bebernya, Kamis (7/12).
Aris menambahkan, untuk menarik minat masyarakat datang saat GNKAU, pihaknya telah menyediakan dua gunungan berisi puluhan durian. Masyarakat pun terlihat antusias saat gunungan itu diperebutkan. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami luka di tangan akibat berebut durian.
Baca Juga: Memrihatinkan, Sampai saat Ini Kalurahan Selopamioro Masih Kekurangan Air Bersih
Tidak hanya itu, Terminal Tipe A Tidar juga menyediakan 17 armada bus untuk membawa masyarakat keliling Magelang secara gratis. Bahkan, tidak ada syarat khusus yang berlaku. Anak-anak sekolah hingga orang dewasa tampak bersemangat mengikuti tur keliling Magelang tersebut.
Adapun rutenya, dimulai dari terminal hingga simpang Palbapang, belok ke kanan menuju Mendut. Kemudian, lurus ke Jalan Soekarno-Hatta hingga ke gerbang Kalpataru di Blondo. Barulah rombongan kembali ke terminal.
Baca Juga: Tak Perlu Cemas, Stok Bahan Pokok Aman, meskipun Sejumlah Komoditas Harganya Mengalami Kenaikan
Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub Toni Tauladan mengutarakan, kepadatan lalu lintas (lalin) yang semakin tinggi, membuat pemerintah harus memutar otak. Termasuk menyinkronkan prasarana angkutan umum dengan manajemen rekayasa lalin di sekitar terminal.
Branding angkutan umum, kata dia, tidak bisa berdiri sendiri. Melainkan harus ada dukungan dari beberapa pihak terkait. “Jadi, peningkatan fasilitas angkutan umum yang makin meningkat, bisa jadi tidak optimal apabila terminalnya tidak bisa menyelaraskan tingkat pelayanannya,” terangnya.
Baca Juga: Pentingnya Menyimpan Rahasia: Kebiasaan Orang Kaya Yang Tidak Diketahui
Menurutnya, fasilitas-fasilitas di terminal harus ditingkatkan. Bukan hanya sarananya saja, tapi juga kemudahan penumpang, baik naik maupun turun di terminal. Pengelola terminal harus sepenuhnya menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang.
Kegiatan GNKAU ini harapannya menjadi pemicu agar menggugah kesadaran masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Sehingga keberadaan angkutan umum tidak semakin ditinggalkan dan tetap eksis.
Baca Juga: Ribuan Warga Sleman Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Erupsi dan Tanah Longsor
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jateng Ardono mengatakan, sejak pandemi pada 2020, pengusaha angkutan umum sangat terdampak. Ada yang masih bertahan dan ada yang tidak bisa bertahan. Bahkan terpaksa mengalihkan bisnisnya atau justru gulung tikar.
“Setelah covid telah berakhir, seiring dengan itu, kita berharap bisnis angkutan umum mulai tumbuh lagi. Harapannya bisa pulih seperti sebelum adanya covid,” paparnya.
GNKAU ini, lanjut dia, menjadi upaya untuk membranding terminal dan mempromosikan bus AKAP dan AKDP. Juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar terminal sekaligus mempromosikan produk khas Magelang, yakni durian.
Dia berharap, angkutan umum bisa kembali jaya lagi. “Bus-bus AKAP kita akan dipenuhi penumpang. Kemudian, agen dan kios ramai lagi. Termasuk pedagang-pedagang di dalam terminal,” harapnya.(aya/pra)