RADAR MAGELANG – Istilah manusia silver belakangan ini marak. Hal ini karena ada tren banyaknya orang yang melumuri badan dengan cat bewarna silver.
Lalu, melakukan aktivitas meminta uang di perempatan jalan.
Anggota pelaksana program pengabdian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM Dr Suherman mengatakan bahan kimia penyusun warna silver tidak hanya berbahaya bagi kesehatan pengguna.
Namun juga berbahaya bagi lingkungan sekitar akibat bilasan air cat setelah selesai digunakan.
Dia mengatakan saat manusia silver membilas badan, maka ada dua kemungkinan. Bilasan air yang masuk ke selokan atau sungai memang memiliki resiko lingkungan.
Namun, jika air bilasan masuk selokan deras maka kandungan logam berat dari bahan kimia akan terlarut dan resiko lingkungan mengecil.
Baca Juga: Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Antisipasi Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan
“Namun kalau bilasannya berpotensi masuk kembali ke sumur karena meresap dalam tanah, maka resiko terkonsumsi manusia akan besar,” tegasnya, Jumat (8/12/2023).
Kandungan merkuri dalam cat sangat berbahaya kalau masuk sumber air minum.
Maka, tim pengabdian FMIPA UGM berupaya melakukan sosialisasi dan pendekatan ke manusia silver di beberapa perempatan di DIY.
Tujuannya agar ada perhatian dan kewaspadaan. Sehingga dapat mengurangi risiko pemakaian larutan silver.
“Kami sampaikan ke teman-teman agar hati-hati saat melakukan pembilasan.
Mereka kooperatif karena konteks itu juga belum paham ya. Jadi tidak sekedar bilas tapi kasih pengertian,” jelasnya.
Baca Juga: Mau Tau Aja atau Mau Tau Banget?, Karakteristik Unik Zodiak (Bagian III) dalam ‘Bintangku Bintangmu’
Sementara itu, Ketua pelaksana program pengabdian FMIPA UGM Prof Endang Tri Wahyuni mengatakan, dari data analisis menggunakan instrumentasi XRF (X-Ray Fluorescence), ditemukan bahwa penyusun utama bahan kimia dari cairan silver tersebut adalah unsur Al (alumunium), klorida (Cl) dan Kalium (K).
Endang menyebut dalam skala part per million (ppm), juga ditemukan unsur logam berat berbahaya. Yakni Hg (merkuri) dan Cr (kromium). Sementara kandungan unsur perak (Ag) sendiri dalam cairan silver tidak terlalu besar.
”Justru kandungan perak di cairan silver hanya di kisaran 0,18 persen,” ujarnya. (lan/bah)