Neutron Yogyakarta

Masuk Musim Hujan, Produsen Jas Hujan Kebanjiran Order

Masuk Musim Hujan, Produsen Jas Hujan Kebanjiran Order
LARIS : Karyawan rumah produksi jas hujan di Desa Tanahsari, Kecamatan Kebumen sibuk melayani permintaan konsumen. (M HAFIED/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Musim penghujan membawa berkah tersendiri bagi produsen jas hujan di Kebumen. Mereka kini kebanjiran pesanan dari berbagai penjuru di Indonesia.

Pemilik rumah produksi jas hujan Heri Setiawan, 39, mengungkapkan, sejak memasuki musim penghujan intensitas produksi jas hujan naik berkali lipat. Omzet pun ikut meningkat. Bahkan, ia terkadang kuwalahan karena menumpuknya orderan. “Pesanan masuk jelas beda sama hari biasa. Sekarang laris,” ungkapnya, Rabu (13/12).

Heri menyebut, sudah sepekan ini ia terpaksa menambah jumlah karyawan demi mencukupi kebutuhan pasar. Melihat tingginya permintaan, Heri optimis mampu mencapai target penjualan 50 ribu jas hujan dalam sebulan. “Satu hari buat 1.000 lebih jas hujan. Tinggal lihat jenis pesanan dan kerumitan,” jelasnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Rabu 13 Desember, Potensi Hujan Sedang-Lebat di Sleman Bagian Utara

Heri bersyukur, jas hujan produksinya kini sudah merambah ke beberapa kota besar. Mulai Jogja, Jakarta, Lampung, Surabaya hingga Bali. Ia membandrol harga jas hujan satuan bervariasi, mulai Rp 150 ribu tergantung jenis dan ukuran. “Dari luar pulau ikut pesan. Kebanyakan untuk dijual lagi. Ya, tetap kami terima,” kata Heri.

Lebih lanjut, rumah produksinya di Desa Tanahsari, Kecamatan Kebumen melayani berbagai jenis jas hujan. Seperti jas hujan setelan celana, gamis dan anak-anak. Ia memproduksi jas hujan menggunakan bahan polyester khusus, sehingga dipastikan awet dan tahan air. “Kalau bicara kualitas sudah bagus. Kami pakai silling pres. Jadi cukup kuat,” ujarnya.

Produsen jas hujan lain Fahrudin, 40, mengaku, musim hujan merupakan momentum untuk meraup keuntungan. Permintaan jas hujan jelas meningkat jika dibanding hari biasa. Ia memprediksi puncak belanja konsumen bakal terjadi pada Desember 2023 hingga Februari 2024. “Belum tahu musim hujan bakal panjang atau tidak. Kami prosesnya tergantung musim,” ujarnya.

Dalam melayani konsumen, kata Fahrudin, ia memanfaatkan media sosial dan kanal pasar digital. Menurutnya, metode pemasaran berbasis digital cukup efektif untuk meningkatkan omzet. “Yang telaten jualan online istri sama anak. Saya cuma dikasih laporan order,” ucapnya. (fid/ila)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)