Neutron Yogyakarta

Pandangan Ilmiah Tentang Pertanyaan Abadi: Mana Yang Lebih Dulu, Telur Atau Ayam?

Pandangan Ilmiah Tentang Pertanyaan Abadi: Mana Yang Lebih Dulu, Telur Atau Ayam?
Sumber foto KASKUS

RADAR MAGELANG – Dalam perdebatan ringan di meja makan keluarga, ruang kelas, dan bahkan forum ilmiah, mungkin pertanyaan filosofis yang paling kontroversial adalah: “Mana yang lebih dulu, telur atau ayam?

Pertanyaan ini memicu diskusi hangat dan terkadang dianggap sebagai misteri yang belum terpecahkan.

Namun melalui pemahaman ilmiah, misteri ini dapat dipecahkan.

Dr. Colin Freeman, peneliti Inggris, memecahkan misteri kehidupan yang belum terjawab.

Ia mengungkapkan bahwa ayam sudah ada sebelum telur.

Baca Juga: Belum Ada Obat Khusus Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Sleman Masifkan Pencegahan

Peneliti dari Skotlandia dan Inggris menggunakan superkomputer bernama HECToR untuk memeriksa kulit telur secara detail.

Hingga akhirnya peneliti menemukan peran penting protein yang hanya terdapat pada ayam.

Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa ayam sudah ada sebelum adanya telur.

Meski pertanyaan ini sudah ada jawabannya secara ilmiah, namun di meja makan atau percakapan sehari-hari, kita selalu bisa menikmati perdebatan tiada akhir ini sebagai salah satu topik.

Topik menarik tidak pernah kehilangan daya tariknya.

Baca Juga: Poster Non Stop, Ada Iko Uwais Lawan Ma Dong-seok dan Jet Li

Pertanyaan ini tentunya memberi kita kesempatan untuk merenungkan keajaiban evolusi dan kompleksitas alam semesta.

Kesimpulannya, walaupun telur mungkin lebih dahulu secata eolusioner, tetapi isu ini masih menjadi perdebatan yang ramai dan menarik di berbagai kalangan.(Trimina Klara/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)