Neutron Yogyakarta

Puluhan Sopir Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Terminal Magelang

Puluhan Sopir Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Terminal Magelang
ANTUSIAS: Para pengemudi, kondektur, maupun warga Terminal Tipe A Tidar Magelang melakukan pemeriksaan dan skrining kesehatan, Rabu (13/12/2023). (Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Puluhan sopir, kondektur, maupun warga Terminal Tipe A Tidar Magelang ramai-ramai mengikuti pemeriksaan kesehatan.

Kegiatan itu rutin dilakukan menjelang masa ramai Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Agar sopir dan kondektur benar-benar dalam kondisi prima untuk melayani penumpang dengan baik.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang Ulfah Hanum membeberkan, setiap menjelang Lebaran dan Nataru, dinkes rutin melaksanakan pemeriksaan kesehatan. Terutama bagi sopir bus dan kondektur.

Baca Juga: Hebat…Siswa MTsN 1 Sleman Panen Juara Kejurda Tinju DIY

Dinkes pun menggandeng beberapa tenaga medis puskesmas untuk melakukan pemeriksaan.

Adapun pemeriksaan, seperti gula darah, tensi, hingga skrining kesehatan lainnya.

“Sasarannya ada 60 sopir dan kondektur. Kami jadwalkan pagi karena bus malam rata-rata datangnya pagi,” ujar dia di sela pemeriksaan, Rabu (13/12).

Ulfah menyebut, apabila hasil pemeriksaan diketahui ada sesuatu yang harus ditindaklanjuti, maka akan dirujuk ke puskesmas. Tentunya prosedur tersebut berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kendati begitu, dia belum menerima data keseluruhan soal hasil pemeriksaan.

Baca Juga: Menurut Penelitian Selera Musik Berbanding Lurus dengan Nilai Moral Yang Kita Pegang, Seperti Apa…

ANTUSIAS: Para pengemudi, kondektur, maupun warga Terminal Tipe A Tidar Magelang melakukan pemeriksaan dan skrining kesehatan, Rabu (13/12/2023). (Naila Nihayah/Radar Jogja)

Namun, ada beberapa dari mereka yang sudah mendapat surat rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.

Sebab, pengemudi maupun kondektur harus memiliki fisik yang prima.

“Kalau misal dia hipertensi atau penyakit lainnya, seharusnya mereka tidak nyupir,” terang Ulfah.

Setiap pengemudi, lanjut dia, harus lebih peduli atau aware terhadap kesehatannya.

Termasuk melakukan pemeriksaan lanjutan sebelum peak season.

Baca Juga: Sambut Liburan Akhir Tahun di Garrya Bianti Yogyakarta

“Kalau diketahui lebih dini, lebih bagus. Intervensi pengobatan lebih mudah. Kalau tekanan darah tinggi. Paling tidak istirahat harus cukup,” imbuhnya.

Menurutnya, seorang pengemudi memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan penumpang. Sehingga asupan makanannya juga harus bergizi, meminum air putih yang cukup, dan istirahat terpenuhi.

“Jangan mikir, nanti (jika minum banyak air), sering ke toilet. Nggak papa. Justru meminum air bisa meningkatkan konsentrasi. Mereka tidak boleh dehidrasi,” tegasnya.

Pengemudi bus PT Ramayana Dimas Ibnu Hajar, 31 menyambut baik pemeriksaan kesehatan tersebut. Meskipun biasanya, dia juga rutin cek kesehatan di fasyankes dan meminum air putih dengan cukup.

“Karena kesehatan penting dan menyangkut banyak orang. Apalagi cuacanya juga tidak menentu,” bebernya. (aya/mel)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)