Neutron Yogyakarta

Ada Isu Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Jumlah Pengunjung Turun

Ada Isu Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Jumlah Pengunjung Turun
RAMAI: Meski cuaca terik, tapi pengunjung tetap berkeliling di halaman Candi Borobudur Selasa (24/10). (Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menyebut, khusus untuk kunjungan ke Candi Borobudur ada penurunan.

General Manager TWC Unit Borobudur Jamaludin Mawardi mengutarakan, ada berbagai faktor yang menyebabkan tingkat kunjungan wisatawan di Candi Borobudur menurun. Terutama soal adanya pembatasan pengunjung yang naik ke struktur candi. Hal itu, kata dia, dirasa mengurangi minat wisatawan yang datang ke Borobudur.

Selain itu, isu terkait harga masuk ke Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu per orang, masih belum selesai. “Masih ada wisatawan yang mengira masuk ke Candi Borobudur itu mahal. Padahal untuk harga tiket masuknya tetap sama Rp 50 ribu per orang,” tegasnya Rabu (20/12).

Baca Juga: Buat Kompetisi Inovasi bagi Masyarakat dan OPD, Purworejo Alami Kenaikan Indeks Daya Saing Daerah

Selama masa ramai Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), menargetkan jumlah kunjungan di Candi Borobudur sebanyak 105.969 wisatawan selama 10 hari. Target itu meningkat 24 persen dibanding 2022 lalu. Peningkatan jumlah pengunjung itu sudah terasa pada pekan ini. Sebab, dalam sehari kunjungannya tembus 4.000 hingga 5.000 pengunjung. Sebelumnya hanya 1.200-2.000 pengunjung.

Dia optimistis, target kunjungan tersebut bisa tercapai. Hanya saja, proyeksinya memang tidak terlalu tinggi. Mengingat Lebaran 2023 lalu, angka tertinggi kunjungan tidak sampai 15 ribu pengunjung per hari. “Padahal sebelum itu (Covid-19), bisa mencapai 21 ribu pengunjung,” paparnya,

Untuk menarik minat wisatawan, TWC Unit Borobudur akan menggandeng seniman-seniman lokal yang ada di sekitar Candi Borobudur agar melakukan pementasan. Konsepnya, kata dia, akan sedikit berubah. “Sebelumnya mereka hanya perform di satu tempat. Tapi, untuk tahun ini akan dibuat yang lebih happening,” imbuhnya.

Baca Juga: Dinkes PPKB Kebumen Sebut Belum Ada Gejolak Kasus Covid-19, Ruang Isolasi Khusus Tetap Disiapkan

Nantinya, untuk penyambutan pengunjung di awal 2024, TWC Unit Borobudur sudah menggodok konsep dan kejutan menarik lainnya. Tapi, tahun ini, tidak ada penyambutan dengan gajah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Febrina Intan menyampaikan, libur Nataru kali ini, Blessing in Harmony akan mewarnai keseruan para wisatawan. Ada beragam kegiatan dan aktivitas wisata yang dihadirkan.

Hal tersebut, kata Febri, justru akan menambah daya tarik dan minat kunjungan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia. “Harapannya, bisa membawa suasana kegembiraan yang menambah kunjungan dan memberi dampak luas terhadap peningkatan di kawasan Candi Borobudur,” urainya.

Baca Juga: Simbol Darurat Kemanusiaan, Fortais Kota Jogja Gelar Nikah Gratis di Dalam Ambulans

Dia menambahkan, PT TWC juga memastikan kesiapan destinasinya untuk dikunjungi wisatawan di masa ramai Nataru. Mulai dari evaluasi kondisi eksisting, pemeriksaan sarana dan prasarana pendukung, serta mempersiapkan prosedur operasional pelayanan di destinasi.

Selain itu, dukungan operasional yang proporsional terus ditingkatkan. Dengan mengalokasikan loket dan parkir kendaraan cadangan yang bekerja sama dengan warga sekitar. Kemudian, PT TWC juga menambah jumlah customer service di lapangan untuk melayani wisatawan. Hingga perlengkapan medis dan fasilitas kebersihan. (aya/pra)

Lainnya