Neutron Yogyakarta

Ada Wahana Baru di Taman Kyai Langgeng Magelang, Penasaran ?

Ada Wahana Baru di Taman Kyai Langgeng Magelang, Penasaran ?
WAHANA BARU: TKL Ecopark menambah atraksi baru berupa perosotan pelangi atau rainbow slide. Wahana ini bisa difungsikan saat masa ramai Nataru mendatang. (Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark menambah wahana baru berupa rainbow slide atau perosotan pelangi.

Prosotan ini memiliki ketinggian 6 meter dan panjang 50 meter. Keberadaannya guna menyambut libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Sehingga wisatawan bisa menikmati atraksi lain di TKL Ecopark.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Obyek Wisata (PDOW) TKL Ecopark Arif Taat Ujiyanto menuturkan, untuk menyambut wisatawan saat masa libur Nataru, pihaknya memastikan setiap wahana aman digunakan.

Baca Juga: Dibawah Naungan Xabi Alonso, Bayer Leverkusen Catatkan Sejarah Baru di Bundesliga

“Kami sudah melakukan pengecekan (wahana) dengan aparat terkait,” ujarnya, Kamis (21/12/2023).

Selain itu, di libur Nataru, ada satu wahana baru, yakni perosotan pelangi. Panjangnya 50 meter dengan ketinggian 6 meter.

Tiketnya pun cukup terjangkau, yakni Rp 10 ribu. Wahana itu juga sudah dilakukan pemeriksaan dan nantinya mulai beroperasi.

Selain perosotan pelangi, kata dia, ada pemeriksaan wahana lain, seperti kereta mini, bianglala, kolam renang, kereta air, dan jembatan kaca.

“Jadi, yang berisiko dilakukan pengecekan,” jelas Taat.

Baca Juga: Syarat Usia Capres-Cawapres Kembali Digugat ke MK, Minta Pilpres Tanpa Prabowo-Gibran

Dia menambahkan, selama Nataru ini, tidak ada kenaikan tiket masuk. Pengunjung cukup membayar Rp 40 ribu dengan bonus menaiki sembilan wahana. Seperti bianglala, kereta mini, mobil keliling, sepeda air, becak mini, komedi layang, hingga ecopark tower.

Taat mengatakan, tingkat kunjungan di TKL Ecopark saat ini sudah mulai ada kenaikan. Terbukti angka kunjungan pada Minggu lalu tembus hingga 2.000 per hari.

Sementara saat hari biasa, kunjungannya mencapai 700-900 pengunjung. “Kita prediksikan, ini (kunjungan) akan terus naik,” sebutnya.

Dia memprediksikan, masa ramai Nataru akan berlangsung mulai 24 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024 mendatang.

Baca Juga: Fakta Menarik ! Sifat Gemini Dalam Hubungan Percintaan Ternyata Mudah Baper

Jika pada tahun lalu, angka kunjungannya bisa tembus hingga 6.000 orang, Taat optomistis, kunjungan awal tahun juga demikian.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Magelang Saleh Apriyanto menuturkan, setelah pandemi, kunjungan di sektor pariwisata baru mulai merangkak.

Namun, belum bisa normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Justru dengan kondisi seperti ini, lanjut dia, TKL bisa berinovasi. Karena sekarang persaingan wisata semakin ketat dan kekinian.

“Intinya safety itu diharuskan karena ketika kejadian tidak diinginkan seperti di Banyumas itu, kalau sudah terjadi, memperbaikinya lebih susah,” urainya. (aya/mel)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)