Neutron Yogyakarta

Setelah Dua Tahun, Ada Pesta Kembang Api Lagi di Magelang

Setelah Dua Tahun, Ada Pesta Kembang Api Lagi di Magelang
DAYA TARIK: Pada malam pergantian tahun, air mancur di Alun-alun Kota Magelang itu bakal menjadi sajian menarik bagi pengunjung. Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Pada malam pergantian tahun baru 2024 nanti, akan ada pesta kembang api di Alun-alun Magelang. Durasinya sekitar enam menit dan diluncurkan tepat pukul 00.00. Setelah dua tahun ditiadakan, pesta kembang api ini menjadi kegiatan yang paling dinanti masyarakat.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang Sarwo Imam Santosa mengutarakan, ada serangkaian kegiatan yang bakal digelar untuk menyambut tahun baru 2024. Kegiatan bertajuk ‘Magelang Vaganza’ itu dipusatkan di Alun-alun Magelang dan sepanjang Jalan Pemuda atau Pecinan.

Baca Juga: Diperingati Tiap 22 Desember, Simak Awal Mula Hari Ibu: Ketika Perempuan Pejuang dari Jawa dan Sumatera Berkumpul di Yogyakarta

Dia menyebut, kegiatan tersebut dikemas dengan menggandeng para pelaku usaha dan kesenian di Kota Magelang. “Tujuannya untuk mempromosikan kuliner yang ada serta memberikan hiburan bagi masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya,” jelas Imam, Kamis (21/12).

Bentuk kegiatannya bermacam-macam. Pada Minggu (31/12) mulai pukul 14.00 hingga 01.00, dimeriahkan dengan parade budaya, Magelang berdansa, dan fashion on the street. Kemudian dilanjutkan dengan doa lintas agama, parade band, barongsai, dan pertunjukan kembang api.

Selanjutnya, pada Senin (1/1), kegiatan dimulai pukul 09.00-17.30. Seperti kontes nasi goreng Magelangan, kontes Chiness food, parade drumband tingkat SD, parade budaya, dan parade band. “Nantinya akan ada 100 stan kuliner di kawasan Pecinan hingga Apotek Sumbing,” paparnya.

Baca Juga: Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2023, Tugas Pengamanan Nataru adalah Sebuah Kebanggaan

Untuk mengurai kemacetan, lanjut Imam, disporapar telah berkoordinasi dengan dinas perhubungan (dishub) untuk menyediakan kantong-kantong parkir. Terlebih, simpang CPM di Jalan Ahmad Yani hingga Apotek Sumbing di Jalan Pemuda, akan ditutup. Sehingga ada pengalihan arus lalu lintas.

Kepala Bidang Pariwisata, Disporapar Kota Magelang Laila Wulandari menambahkan, kegiatan Magelang Vaganza itu sebagai upaya untuk kembali mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke kotanya. “Nanti juga akan dimeriahkan 100 stan kuliner. Termasuk kuliner khas Tionghoa,” jelasnya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)