Neutron Yogyakarta

Ratusan Lampion Hiasi Langit Borobudur, Ini Pesan Yang Ingin Disampaikan..

Ratusan Lampion Hiasi Langit Borobudur, Ini Pesan Yang Ingin Disampaikan..
BAWA PESAN: Masyarakat antusias menerbangkan lampion pada kegiatan Pabbajja Samanera Sementara 2023 di area Concourse, kompleks Candi Borobudur, Sabtu malam (23/12) - Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Ratusan lampion terbang menghiasi langit Borobudur, Sabtu malam (23/12). Lampion tersebut diterbangkan sebagai bagian dari kegiatan Pabbajja Samanera Sementara.

Guna memberi pesan perdamaian kepada dunia, khususnya di Indonesia.

Sebelum menerbangkan lampion, para biksu sangha membaca paritta sekaligus bermeditasi terlebih dahulu.

Kemudian, dilanjutkan dengan penyalaan lilin atau lentera. Barulah sekitar pukul 21.00, lampion yang berjumlah sekitar 300 buah itu diterbangkan.

Baca Juga: Makin Sepi! Masyarakat Telah Manfaatkan Layanan Online Tahun Depan, MPP Purworejo Akan Berevolusi Jadi MPP Digital

Ketua panitia Pabbajja Samanera Sementara 2023 Fatmawati menuturkan, kegiatan ini bertajuk ‘malam sanghadana’. Penyalaan lilin ini sebagai sarana puja kepada Sang Buddha.

“Kami juga ingin menyalakan lilin kedamaian di hati kami masing-masing sehingga dari satu orang bisa menerangi banyak orang di sekelilingnya,” ujarnya.

Dia menyebut, ada 300 lampion yang diterbangkan. Sebagai bentuk hadiah kepada para tamu mancanegara yang turut hadir dalam acara malam sanghadana.

Seperti dari Singapura, China, Malaysia, Vietnam, Laos, hingga Kamboja.

Harapannya, mereka juga dapat berbahagia serta membawa kenangan indah dari Candi Borobudur ke negara masing-masing.

Baca Juga: Stres Karena Badan Tak Kunjung Naik ? Yuk Intip Ini Dia 3 Makanan Penggemuk Badan yang Sehat dan Penuh Nutrisi

Fatmawati menambahkan, maha sanghadana, penyalaan lilin, dan pelepasan lampion untuk perdamaian dunia merupakan rangkaian praktik yang menjadi simbol pelatihan lima kekuatan atau pancabala.

Guna memperoleh pengertian dan pencapaian batin yang bahagia, terang, serta damai. Untuk itu, perdamaian dunia akan tercapai mengikuti terwujudnya batin tersebut.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmad Dasuki mengaku, baru kali pertama menerbangkan lampion di Candi Borobudur.

Sebelum menerbangkan lampion, dia turut melangitkan harapannya. “Sangat indah dan spektakuler,” paparnya.

Dia menuturkan, kegiatan ritual keagamaan umat Buddha ini memiliki dua makna penting.

Baca Juga: Mengupas Mitos Atau Fakta: Apakah Tidur Siang Membantu Kinerja Otak?

Yakni spiritualitas dan memberikan dampak kepada masyarakat sekitar.

Sehingga ke depan, pengemasan acara juga lebih bagus lagi. Dengan begitu, banyak wisatawan yang akan datang ke Candi Borobudur.

Seorang peserta dari Tangerang Kelvin mengaku senang lantaran dapat mengikuti penerbangan lampion.

Dia pun turut berdoa agar diberi kesehatan, panjang umur, tercipta keharmonisan keluarga dan masyarakat, serta untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Sensasi Rasa Baru: Mengenal Prickly Pear, Kaktus yang Bisa Dimakan Buahnya

“Pabbajja Samanera tahun ini memberikan kesempatan untuk menerbangkan lampion dan juga kita bisa melakukannya bersama-sama dengan teman, keluarga, dan kita juga bisa berdoa yang kita terbangkan bersama lampion kita,” ungkapnya. (aya/bah)

Lainnya