Neutron Yogyakarta

Dua OPD Yang Ada di Pemkot Magelang Berganti Nama, Apa Saja…

Dua OPD Yang Ada di Pemkot Magelang Berganti Nama, Apa Saja…
SIMBOLIS: Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz saat melantik dan mengambil sumpah jabatan dua kepala dinas yang telah berganti nama di Pendopo Pengabdian, Selasa (2/1/202).Dok: Prokompim Kota Magelang

RADAR MAGELANG – Dua organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang berganti nama di awal tahun 2024 ini.

Keduanya adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah.

Kemudian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menjadi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro.

Kendati ada perubahan nomenklatur tersebut, kepala dinasnya masih dijabat oleh orang yang sama.

Baca Juga: Kemenperin Siap Rilis Aturan Standarisasi Baterai Motor Listrik di Bulan Ini

Adapun Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah masih dijabat oleh Handini Rahayu.

Serta Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro tetap dijabat oleh Syaifullah.

Keduanya dilantik bersama pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Magelang yang dirotasi.

Antara lain jabatan administrator berjumlah 16 orang, jabatan pengawas sebanyak 26 orang, jabatan fungsional pengawas sebanyak 3 orang, dan pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional 14 orang.

Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Magelang Anita Dyah Lestari menjelaskan, pelantikan dua kepala OPD tersebut telah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.

Baca Juga: Driver Ojol Tahan Tangis, Motor Dicuri saat Tidur Setelah Kerja Lembur, Netizen: Semoga Rezekinya Dilipat Ganda!

Ketika berubah nomenklatur, maka harus dilantik kembali pejabatnya.

“Kalau mutasi dan rotasi (jabatan) seperti biasa, yakni untuk mengisi beberapa jabatan yang kosong. Mutasi rotasi ini diperlukan dalam manajemen ASN,” katanya di Pendopo Pengabdian, Kota Magelang, Selasa (2/1/2024).

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz berpesan kepada PNS untuk mengingat-ingat kembali marwah organisasi pemerintahan.

Yakni melayani kepentingan publik dengan profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Baca Juga: Live Action “Avatar: The Last Airbender” Kembali Rilis Foto Terbaru

“Seluruh ASN harus memahami core values atau nilai dasar yang menjadi pedoman perilaku ASN. Yakni berakhlak atau berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” paparnya.

Aziz juga mengingatkan agar ASN zaman sekarang harus cerdas dan trengginas menghadapi perkembangan zaman dan cepatnya arus modernisasi.

ASN harus mampu menjaga wibawa profesi dimanapun berada.

Kemudian, dalam rangka pemilu 2024, dia mengingatkan kepada seluruh ASN Pemkot Magelang untuk menjaga netralitas.

Baca Juga: Film Favorit Barack Obama, ‘Monser’ Tayang di Indonesia Hari Ini

“Hal ini sangat diperlukan demi terwujudnya iklim politik yang kondusif dan menjaga profesionalitas jajaran birokrasi pemerintahan,” pesannya. (aya/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)