Neutron Yogyakarta

Awal Tahun, Harga Beras dan Cabai di Kota Magelang Alami Peningkatan

Awal Tahun, Harga Beras dan Cabai di Kota Magelang Alami Peningkatan
LAYANI PEMBELI: Meski harganya naik, namun para pembeli tetap membeli beras karena merupakan kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi. NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Pada awal tahun ini, sejumlah kebutuhan pokok di Kota Magelang mengalami kenaikan. Seperti beras dan cabai. Kenaikan tersebut dipicu karena permintaan pasar mengalami peningkatan. Namun, meningkatnya permintaan itu tidak dibarengi dengan produksi.

Pedagang beras di Pasar Rejowinangun Uun menyebut, kenaikan harga beras itu sudah dirasakan sejak beberapa bulan lalu. Bahkan, setiap harinya, ada kenaikan harga, meski tipis-tipis. “Naik terus (harga beras). Sekarang di harga Rp 15 ribu per kilogram (kg) untuk kualitas premium,” paparnya saat ditemui, Kamis (4/1).

Baca Juga: Dampak Cuaca Ekstrem Terjadi di Sleman, Ada Pohon Tumbang Sampai Makam Longsor

Untuk beras kualitas medium harganya Rp 13 ribu per kg. Harga tersebut, kata dia, sudah bertahan sejak September 2023 lalu. Hingga kini, harga beras belum kembali stabil seperti sebelumnya. Sebab, dulunya harga beras medium di angka Rp 10 ribu per kg dan beras premium Rp 13 ribu per kg.

Sementara itu, pemilik toko sembako di Pasar Rejowinangun Yuli Astuti menyebut, beras yang dijual antara Rp 13.500 hingga Rp 16 ribu per kg. Dia mengatakan, sejumlah pemasok beras langganannya juga ikut menaikkan harga. Lantaran permintaan pasar yang tinggi. “Naiknya sedikit-sedikit, mulai Rp 500,” paparnya.

Tidak hanya beras saja yang mengalami kenaikan harga, tapi juga kebutuhan pokok lainnya. Seperti cabai, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, hingga gula pasir. “Kami dari pedagang kadang kesulitan mencari pemasok lain yang harganya lebih normal,” imbuh dia.

Baca Juga: Tragedi Kanopi Roboh, Aktivitas dan Perjalanan Kereta Api di Daop 6 Jogjakarta Tetap Berjalan Normal

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro Kota Magelang Syaifullah menambahkan, beras premium jenis mentik wangi rata-rata dijual dengan harga Rp 15 ribu per kg. Sedangkan jenis IR 64 Rp 14 ribu per kg. Untuk beras medium, kisaran Rp 12.500 hingga Rp 13 ribu per kg.

Dia menyebut, harga kebutuhan pokok lain seperti gula pasir stabil di angka Rp 16.500 per kg. Begitu pula dengan minyak goreng kemasan premium Rp 17 ribu per liter, minyak curah Rp 15 ribu per kg, dan minyakita Rp 14.500 per liter. “Yang naik itu harga cabai, bawang merah, dan bawang putih,” sebutnya.

Baca Juga: Tergerus Air Hujan, Makam di Mlangi Sleman Longsor

Syaifullah merinci, cabai merah besar teropong di harga 84 ribu per kg atau naik 3,77 persen dari sebelumnya. Kemudian cabai merah besar keriting Rp 60 ribu per kg atau naik 2,86 persen. Sementara cabai rawit merah Rp 70 ribu per kg atau naik 9,76 persen dan rawit hijau Rp 40 ribu per kg atau naik 2,54 persen.

Untuk bawang merah dijual dengan harga Rp 36 ribu per kg atau naik 2,83 persen dari sebelumnya. Sedangkan bawang putih sinco Rp 36 ribu per kg atau naik 4,72 persen. Lalu, bawang kating Rp 40 ribu per kg atau naik 1,69 persen. “(Kenaikan ini) biasanya dipicu dua faktor, yakni ketersediaan dan permintaan. Kemungkinan kalau kali ini terkait permintaan. Karena barang tersedia mencukupi,” katanya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)