RADAR MAGELANG – Insiden kecelakaan antara dua kereta api, KA Turangga dan KA Baraya, mengingatkan masyarakat pada tragedi Bintaro tahun 1987.
Kecelakaan tersebut disebabkan oleh dugaan miscommunication pada Petugas Pengaturan Kereta Api (PPKA) di jalur tersebut.
Tragedi Bintaro 1987 yang terjadi beberapa dekade lalu, kembali mencuat setelah kecelakaan antara KA Turangga dan KA Baraya pagi ini.
Dalam insiden tersebut, dugaan miscommunication antara PPKA menjadi penyebab utama tabrakan kereta yang mengakibatkan beberapa kereta mengalami kerusakan serius.
Dilansir dari akun Twitter @dongpengs, tragedi Bintaro 1987 juga diduga disebabkan oleh sinyal yang tidak terlihat antara dua kereta Commuterline, yaitu CC 201 35 dan CC 201 33.
Pada saat itu, posisi CC 201 35 berada di lajur kanan, sementara CC 201 33 berada di lajur kiri.
Akibatnya, terjadi adu banteng tak terelakkan, dan tragedi itu meninggalkan duka mendalam karena ratusan korban jiwa.
Insiden Bintaro menjadi kenangan kelam dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.
Gerbong kereta yang hancur akibat tabrakan hebat menyisakan trauma bagi banyak orang.
Mirip dengan insiden Bintaro, kecelakaan antara KA Turangga dan KA Baraya hari ini juga menunjukkan kepala kereta yang mengalami kerusakan serius.
Beberapa gerbong terguling dan jalur kedua arah kereta dikabarkan tutup sementara untuk evakuasi dan penanganan kecelakaan.
Baca Juga: Naik 3 Kali Lipat, Tarif Retribusi Sampah ke TPA Piyungan Berubah Jadi Rp 78 Ribu per Ton
Kecelakaan pagi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai protokol keselamatan dan koordinasi di jalur kereta api.
Jalur yang dilalui oleh KA Turangga dan KA Baraya merupakan jalur tunggal yang hanya dapat dikoordinasi oleh PPKA.
Tugas PPKA adalah mengatur perjalanan kereta api, termasuk membuka jalur atau memberikan koordinasi melalui sinyal.
Miscommunication PPKA inilah yang diduga menjadi penyebab kecelakaan ini.
Otoritas terkait saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Baca Juga: Kecelakaan KA Turangga dan Commuter Line: Jalur KA Tersendat, KAI Upayakan Penanganan Cepat
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mematuhi semua peraturan keselamatan saat menggunakan layanan kereta api untuk mencegah kecelakaan serupa.