Neutron Yogyakarta

Update Terbaru: Masinis KA Turangga Selamat dari Benturan Maut KA Commuter Line Bandung Raya

Update Terbaru: Masinis KA Turangga Selamat dari Benturan Maut KA Commuter Line Bandung Raya
Kecelakaan kereta api terjadi di petak Jalan Haurpugur Cicalengka Km 181+700, Jumat (5/1/2024). KA 350 Commuterline Bandung Raya dengan Pib 65A Turangga adu banteng pada pukul 06.30 pagi. (X/Widitya)

RADAR MAGELANG – Pagi ini, sebuah kecelakaan serius terjadi di jalur kereta antara stasiun Cicalengka dan Haurprugur, melibatkan Kereta Api (KA) Turangga dan KA Commuter Line Bandung Raya.

Benturan keras dari arah yang saling berlawanan menyebabkan kepala kedua kereta ringsek, mengakibatkan dampak fatal.

Informasi yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa terdapat tiga korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, termasuk masinis KA Commuter Line dan assistennya.

Namun, pihak Kereta Api Indonesia (KAI) belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah korban luka maupun jiwa.

Baca Juga: Fresh Graduate Jadi Prioritas hingga Tersedia 1,3 Juta Formasi, Berikut Fakta Menarik Rekrutmen CPNS 2024 !

Kabar baiknya, melalui akun Twitter @tanyakanrl, disampaikan bahwa masinis KA Turangga dinyatakan selamat dari kecelakaan maut tersebut.

“Alhamdulillah masinis KA Turangga selamat,” demikian bunyi cuitan dari akun tersebut.

Hingga saat ini, tim penanganan dan evakuasi dari pihak KAI masih terus bekerja di lokasi kejadian untuk memberikan bantuan dan mengidentifikasi lebih lanjut kondisi korban.

Kecelakaan yang terjadi pada pukul 06.30 WIB ini diduga disebabkan oleh tidak berfungsinya sistem interlock.

Sumber lain juga menyatakan bahwa jalur kereta masih belum menggunakan double track, yang seharusnya meminimalisir risiko tabrakan.

Sebuah cuitan dari akun Twitter @MasMasBiassaa menyoroti masalah ini dengan menyatakan bahwa perlu dilakukan penyelidikan menyeluruh terkait sistem interlock yang tidak berjalan.

Baca Juga: Proses Evakuasi Kecelakaan Masih Berlangsung, Setiap Perjalanan Kereta Api Berpotensi Terjadi Keterlambatan Hingga 2 Jam

“Usut tuntaslah, masa sistem interlocknya nggak berjalan, terakhir adu kambing gini di ketanggungan brebes & langsung di sistem interlock,” ungkapnya.

Menurutnya, kejadian ini seharusnya dapat dihindari jika sistem interlock berfungsi dengan baik.

“Jalur single track sinyal mekanik, kalo sistem interlocknya berjalan harusnya nggak gini,” tambahnya.

Dia juga menjelaskan bahwa hanya pihak yang memiliki kewenangan tertentu yang dapat membuka interlock, dengan pengetahuan masinis dan kondektur dari kedua pihak.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kepatuhan terhadap prosedur keselamatan dan pengawasan sistem secara keseluruhan.

Pihak KAI belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kecelakaan ini. (Cici Jusnia/bah)

Lainnya