RADAR MAGELANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang belum menerima laporan terkait kasus lumpuh layu akut akibat virus polio di wilayahnya.
Meski begitu, vaksinasi polio akan terus digencarkan. Nantinya, pada sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio ada 11.746 anak usia 0-7 tahun di Kota Magelang yang mendapat vaksinasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kota Magelang Budi Santoso menuturkan, tidak ada kasus polio di wilayahnya.
Selama ini, dinkes telah melakukan surveilans acute flaccid paralysis (AFP). “Kalau ada yang lumpuh secara tiba-tiba anak usia 0-15 tahun, akan kami ambil sampel,” katanya, Kamis (11/1/2024).
Kemudian, sampel berupa tinja itu dikirim ke laboratorium untuk memastikan adanya virus polio.
Beruntung pada 2023, dari tiga sampel yang dikirim, tidak mengandung virus polio.
Kendati demikian, dinkes massif melakukan pemantauan terhadap anak yang memiliki ciri serupa polio. Pada 2024, dinkes ditargetkan mengirimkan dua sampel AFP.
Budi menjelaskan, virus polio tersebut umumnya masuk melalui mulut akibat tertelannya makanan atau air yang terkontaminasi.
Lalu, virus itu akan berkembang di sistem pencernaan dan menyebar ke lingkungan sekitar melalui tinja.
Terlebih, kondisi lingkungan yang kotor dapat mempercepat penularan virus polio.
Nantinya pada sub-PIN polio, lanjut Budi, anak-anak usia 0-7 tahun akan mendapatkan vaksinasi. Tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Karena memang jenis vaksinnya berbeda. Dia menyebut, saat ini vaksin untuk polio sudah diterima oleh dinkes.
Sub-PIN ini digelar secara massal di Jateng, Jatim, dan Sleman, DIJ guna menindaklanjuti temuan kasus polio tipe 2 di Klaten, Jateng pada Desember lalu.
Vaksinasi ini, kata dia, digelar dua putaran. Pada 15 Januari dan 19 Februari mendatang. Dengan jenis vaksin tetes dan bisa mengakomodir maksimal 50 anak.
Di Kota Magelang, ada lima puskesmas induk yang nantinya memberikan fasilitas kepada anak saat sub-PIN polio berlangsung.
Saat ini, masing-masing puskesmas tengah mendata nama anak yang akan mendapatkan vaksinasi polio. Termasuk menentukan pos sub-PIN.
Budi menyebut, ketika masih ada anak yang belum mendapatkan vaksin polio, dinkes akan melakukan sweeping.
“Jadi, jadwalnya (vaksin) satu pekan, ditambah lima hari sweeping. Hal itu juga berlaku saat putaran kedua pada 19 Februari mendatang,” bebernya.(aya/bah)