Neutron Yogyakarta

Telan Korban, Dua Pekerja Jatuh dari Atap Pabrik di Magelang Polisi Bakal Dalami SOP Proyek

Telan Korban, Dua Pekerja Jatuh dari Atap Pabrik di Magelang Polisi Bakal Dalami SOP Proyek
Kapolresta Magelang Kombes Pol Mustofa.NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Dua pekerja mengalami kecelakaan kerja di sebuah pabrik kayu di Kecamatan Salam, Magelang.

Mereka diketahui jatuh dari atap pabrik dan dilarikan ke RSUD Muntilan. Namun, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 09.40. Adapun pekerja yang meninggal dunia bernama Eko Purwanto, 39 warga Kediri, Jawa Timur.

Sementara satu lainnya bernama Abdul Mu’id, 42 warga Mertoyudan, Magelang dan masih dalam kondisi kritis.

Kapolresta Magelang Kombes Pol Mustofa mengutarakan, polisi tengah mendalami kasus kecelakaan tersebut.

Termasuk memeriksa sejumlah saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).

Guna mengetahui ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam peristiwa tersebut.

Terutama berkaitan dengan prosedur operasi standar (SOP) yang ada. Khususnya mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

“Soal SOP, ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Seperti penggunaan helm, sarung tangan, hingga sepatu pekerja,” ujar dia, Jumat (12/1/2024).

Dia menambahkan, unsur K3 itu juga berkaitan dengan kelengkapan saat bekerja di atap pabrik. Mulai dari pemasangan sling, tali pengaman, dan lainnya.

Sementara terkait dengan dugaan keterlambatan penanganan korban, kata dia, masih didalami.

Menurutnya, setiap instansi maupun perusahaan memiliki SOP masing-masing terkait dengan K3.

“Sesaat setelah jatuh, penanganannya harus berapa lama. SOP-nya bagaimana. Tentunya semua punya SOP, punya ketentuan,” jelasnya. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version