Neutron Yogyakarta

Klithih di Kota Magelang, Sasar Warga Yang Nongkrong di Pinggir Jalan, Pemilik Mobil Ini Jadi Korban

Klithih di Kota Magelang, Sasar Warga Yang Nongkrong di Pinggir Jalan, Pemilik Mobil Ini Jadi Korban
PECAH: Warga Jurangombo Selatan Zakaria memperlihatkan kaca mobil belakangnya yang pecah akibat dirusak oleh para pelaku kejahatan jalanan pada Minggu dini hari (14/1/2024).NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

MAGELANG – Tindak kejahatan jalanan kembali terjadi di Kota Magelang pada Minggu (14/1/2024) sekitar pukul 02.45.

Tepatnya di perempatan klinik Sri Husada, Karet, Jurangombo Selatan, Kota Magelang.

Diketahui segerombolan orang itu membawa senjata tajam (sajam). Mereka menyerang warga serta merusak mobil milik warga setempat.

Video yang memperlihatkan aksi yang disebut klitih itu pun beredar di media sosial (medsos).

Dari video tersebut, rombongan pemotor itu tampak membawa sajam.

Lalu, menyerang sejumlah warga yang sedang nongkrong di tepi jalan.

Termasuk merusak kaca mobil belakang milik Zakaria Hamzah, 41 yang saat itu tengah di parkir di samping rumahnya.

Zakaria menjelaskan, aksi itu terjadi sekitar pukul 02.45 di lingkungan rumahnya. Ada sekitar 50-an orang yang terlibat dan beberapa di antaranya diketahui membawa sajam.

“Saya tadi pagi itu sempat curiga. Malam minggu rawan (kejahatan jalanan). Saya putuskan tidak tidur dan cek CCTV, ternyata sudah aktif,” ujarnya saat ditemui.

Selang 30 menit, kecurigaannya benar terjadi. Ada rombongan orang yang memicu keributan di lingkungan rumahnya.

Saat dia keluar dan memeriksa keadaan, Zakaria melihat rombongan itu membawa sajam. Dia pun urung membubarkannya.

Sebetulnya, kata Zakaria, rombongan pemotor itu memang tengah mencari ‘mangsa’ di Mertoyudan.

Tapi, tidak ada orang dan melanjutkan perjalanan. Sampai akhirnya rombongan yang merupakan remaja itu pun melintasi Jalan Sultan Agung, Karet, Jurangombo Selatan.

Ternyata, di tepi jalan, ada banyak pemuda yang nongkrong. Kemudian, lanjut dia, rombongan orang yang paling belakang merasa dilempari sesuatu.

Lantas, rombongan paling depan berbalik arah setelah mendengar kabar tersebut.

Akhirnya, mereka mengejar para pemuda yang sedang nongkrong tersebut hingga masuk ke perkampungan Gang V RT 5/RW 7.

Dari situ, terjadilah aksi kejar-kejaran dan rombongan itu mengeluarkan sajam.

Merasa tersulut emosi, para pemuda itu juga membalas mereka dengan mengejarnya ke arah Taman Makam Pahlawan (TMP) Giriloyo.

Bahkan, lanjut Zakaria, kedua kelompok tersebut kembali terlibat tawuran di Gang V. Aksi saling lembar batu tidak terelakkan.

Karena suasana semakin tidak kondusif, dia memberi kabar kepada Babinsa setempat.

Babinsa itu lantas meminta bantuan Polsek Magelang Selatan. Akhirnya, rombongan tersebut bubar usai polisi datang. Polisi sempat mengejar rombongan itu dan berhasil menangkap dua orang.

Setelah dirasa aman, Zakaria segera memeriksa mobil Toyota Agya merah bernomor polisi AA 1578 HA itu.

“Kaca belakang mobil saya pecah. Kaca depan juga, tapi sedikit. Saya pikir karena lemparan batu, ternyata sajam. Kerugiannya sekitar Rp 5 jutaan. Kalau rumah, tidak ada yang rusak,” ungkapnya.

Dia menambahkan, kejadian seperti ini memang baru kali pertama terjadi di lingkungannya.

Tapi, sudah beberapa kali ada rombongan pemotor dan membawa sajam melintas di Karet.

“Meresahkan (kejahatan jalanan). Untuk antisipasinya, mungkin (anak muda) jangan banyak nongkrong di pinggir jalan, rawan. Kalau di kampung, tidak masalah,” imbuhnya.

Ditemui terpisah, Kapolres Magelang Kota AKBP Herlina menjelaskan, saat ini polisi tengah menyelidiki terkait tindak kejahatan jalanan tersebut.

Nantinya, ada beberapa saksi yang dihadirkan untuk dimintai keterangan.

“Namun, harusnya ini (kejahatan jalanan) menjadikan hal yang memprihatinkan bagi kita semuanya,” sebut dia.

Lantaran beberapa waktu lalu, kejadian serupa juga terjadi di wilayah Kota Magelang. Bahkan, korban mengalami luka berat akibat sajam.

Artinya, lanjut dia, kejahatan jalanan ini menjadi satu permasalahan yang belum terselesaikan.

Herlina menyebut, dari peristiwa tersebut, kaca belakang kendaraan roda empat milik warga setempat pecah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

“Mobil itu milik warga yang diparkir di pinggir jalan,” paparnya.

Terkait dengan dugaan aksi kejahatan dengan melakukan siaran langsung di Instagram, polisi masih mendalami hal itu.

Apalagi akun Instagram tersebut menggunakan nama salah satu sekolah kejuruan di Kota Magelang.

“(Live) masih didalami reskrim. Nanti update-nya kami sampaikan,” sambungnya. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)