Neutron Yogyakarta

Bank Bapas 69 Luncurkan Program Kredit Bunga Rendah, Besarannya 4 Persen per Tahun Untuk Petani Padi Organik

Bank Bapas 69 Luncurkan Program Kredit Bunga Rendah, Besarannya 4 Persen per Tahun Untuk Petani Padi Organik
PEMBERDAYAAN: Direktur Utama Bank Bapas 69 Magelang Rohmad Widodo. NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA
RADAR MAGELANG – Pada Januari ini, Bank Bapas 69 bakal meluncurkan program kredit bunga rendah. Yakni 4 persen per tahun untuk petani padi organik di lima kecamatan di Kabupaten Magelang.
Kredit bunga rendah di bawah bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini, sebagai langkah pemberdayaan petani di wilayahnya.

Direktur Utama Bank Bapas 69 Magelang Rohmad Widodo menjelaskan, program kredit itu dikhususkan bagi para petani padi organik.

Artinya, program tersebut menyasar para petani yang tidak menggunakan unsur bahan kimia.

Hanya saja, untuk masa penjajakan, sasarannya adalah petani di wilayah Kecamatan Sawangan, Bandongan, Kaliangkrik, dan Grabag.

Pinjaman dananya mulai Rp 1 juta hingga Rp 1 miliar. Namun, peluncuran dananya tetap menggunakan rasio di lapangan.
Dia menekankan, penyerapan dana kredit bunga super murah ini ada di kisaran Rp 20 juta untuk petani padi organik.
“Bunganya murah. Karena memang tujuan utamanya membantu petani agar tidak menggunakan bahan kimia,” ujarnya sebut dia di kantornya, Rabu (17/1).

Pemberian bunga murah bagi petani organik ini, kata dia, sebagai upaya untuk pemberdayaan mereka.

Itu supaya bisa menjadi contoh dalam pengelolan tanam padi serta tidak menggantungkan bahan kimia yang dinilai kurang sehat.
Rohmad menambahkan, pembayaran kredit murah ini dinilai sangat meringankan bagi petani organik.
“Misalnya, petani mengambil kredit bulan Januari-Februari, hanya cukup membayar bunganya saja. Baru bulan ketiga pas panen, petani bisa melunasinya, dan bisa mengambil kredit lagi saat tanam berikutnya,” sebut dia.

Pemberian kredit bunga rendah ini, sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Magelang. Terutama, di sektor pertanian, UMKM, dan destinasi pariwisata desa.

“Apalagi, saat ini Bank Bapas 69 sudah membina sekitar 1.600 UMKM, dan pertumbuhannya sangat bagus,” sambungnya.

Terlebih, lanjut dia, aset Bank Bapas 69 sudah mencapai Rp 1,5 triliun. Bahkan, Bank Bapas 69 menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar.

Yakni, Rp 16 miliar setiap tahunnya dari target yang ditetapkan sebesar Rp 15 miliar.
“Tahun 2023 bisa setor PAD-nya melebihi target yang ditetapkan,” ujar Rohmad.

Peningkatan aset Bank Bapas 69 ini, lanjut dia, merupakan kepercayaan masyarakat serta hubungan baik dalam memberikan pelayanan. Sehingga bisa meningkatkan  pendapatan bagi Bank Bapas 69. (aya)

Lainnya