Neutron Yogyakarta

Cakupan Vaksinasi Sub-PIN Polio di Kota Magelang Capai 97,2 Persen, Ini Strategi Yang Dilakukan…

Cakupan Vaksinasi Sub-PIN Polio di Kota Magelang Capai 97,2 Persen, Ini Strategi Yang Dilakukan…
DAPAT VAKSIN: Dinkes Kota Magelang mulai menggelar Sub-PIN polio. Anak-anak usia 0-7 tahun wajib mendapatkan vaksinasi tersebut.NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran pertama pada 15 Januari di Kota Magelang rampung dilaksanakan.

Berdasarkan data per Senin (22/1/2024), cakupan vaksinasi tersebut mencapai 97,2 persen atau 11.416 anak. Dari total sasaran 11.746 anak usia 0-7 tahun.

Meski sudah mencapai target nasional yakni 95 persen, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang gencar melakukan sweeping agar tembus 100 persen.

Sweeping itu dilaksanakan dengan jemput bola oleh petugas di lapangan. Guna menyisir sasaran yang sempat tertunda karena alasan tertentu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kota Magelang Budi Santoso menyebut, saat ini petugas masih melakukan sweeping di beberapa kelurahan. “Kami diberi waktu lima hari hingga Jumat (26/1/2024) untuk sweeping,” ujarnya kepada Radar Jogja, Selasa (23/1/2024).

Dia mengutarakan, dari pendataan yang telah dilakukan, ada sejumlah penambahan anak yang mendapat vaksinasi. Mengingat vaksinasi polio ini diberikan untuk anak usia 0-7 tahun.

Termasuk bayi yang baru saja dilahirkan. Sehingga jumlah sasaran vaksinasi bisa saja terus bertambah. Hingga saat ini, dia belum mendapat laporan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Hanya saja, dinkes masih kesulitan untuk melakukan pendataan anak usia 5-7 tahun. Lantaran ada beberapa anak yang memiliki data ganda.

Baik dara dari kampung maupun sekolah. “Nanti disinkronkan dengan data yang sudah ada,” papar Budi.

Kendati sudah mengikuti vaksinasi pada putaran pertama ini, masyarakat diminta untuk tetap mengikutinya pada putaran kedua.

Tepatnya pada 19 Februari mendatang. “Pada sweeping ini, kami berupaya agar cakupannya 100 persen. Termasuk nanti pada putaran kedua,” imbuhnya.

Budi menambahkan, dari cakupan vaksinasi polio itu berarti masih menyisakan lebih dari 200 anak.

Kendalanya, ada beberapa anak yang sakit sehingga vaksinasi ditunda. Namun, dia tidak memungkiri, ada orang tua yang menolak pemberian vaksinasi karena anaknya memang enggan melakukan vaksinasi.

Penolakan itu, lanjut dia, menurutnya wajar terjadi di setiap kegiatan imunisasi rutin maupun insidentil.

“Dia (orang tua) bilang, wong anaknya saja nggak mau (vaksinasi), ya sudah, tidak usah (vaksinasi). Memang ada satu atau dua laporan yang seperti itu (menolak),” kata Budi.

Dia berharap, pada sweeping kali ini, cakupan Sub-PIN polio bisa mencapai 100 persen.

Pada micro planning vaksinasi putaran kedua, dinkes juga akan melaporkan evaluasi terkait pelaksanaan Sub-PIN polio putaran pertama.

“Sehingga di putaran kedua, kita bisa optimal,” sambungnya.(aya/bah)

Lainnya