Neutron Yogyakarta

Kuota Naik Candi Borobudur Terbatas, Booking Hotel Di-cancel

Kuota Naik Candi Borobudur Terbatas, Booking Hotel Di-cancel
SEPI: Suasana lobi Grand Artos Hotel & Convention saat malam hari. Tidak banyak tamu yang menginap.NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

MUNGKID – Para pengusaha hotel dan restoran berharap adanya penyelenggaraan event di Kabupaten Magelang. Baik skala nasional maupun internasional. Terutama di daerah penyangga destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Borobudur. Sebab hal itu dapat mendongkrak okupansi dan pendapatan bagi mereka.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Magelang Usep Syarifudin mengatakan, geliat kunjungan belum benar-benar pulih seperti sebelum pandemi. “Sebetulnya saat momentum Nataru, Lebaran, Waisak, maupun long weekend (kunjungan) sudah lumayan bagus,” paparnya kepada Radar Jogja, Minggu (28/1).

Hanya saja, event wisata di Kabupaten Magelang dirasa belum terorganisasi seluruhnya. Untuk itu, dia berharap dinas terkait dapat segera menyusun kalender event wisata agar turut mendongkrak tingkat hunian hotel maupun restoran. “Di hari biasa itu (okupansi) rata-rata 30 persen. Bahkan bisa kurang. Kalau weekend sudah di atas 50 persen,” katanya.

Usep tidak menampik, kondisi ini belum benar-benar pulih seperti sebelum pandemi. Barometernya adalah tingkat kunjungan wisata ke Candi Borobudur. Meski setiap harinya mencapai lebih dari 4.000 kunjungan, tapi tingkat hunian hotel di sekitarnya masih terbilang rendah.

Terkadang, lanjut dia, tamu yang sudah pesan kamar tiba-tiba membatalkannya karena tidak mendapat kuota naik Candi Borobudur. “Pernah ada tamu luar negeri yang sudah booking, tapi reservasi naik candi sudah penuh. Beruntung saya bisa membantunya. Kalau tamunya tidak tanya ke saya, pasti langsung cancel (kamar),” paparnya.

Usep berharap, 2024 ini membawa berkah bagi para pengusaha hotel maupun restoran. Dengan begitu, perputaran roda ekonomi di Kabupaten Magelang menjadi lebih bergairah, seperti sebelum pandemi. “Makanya kami perlu event supaya tingkat hunian stabil. Event itu sifatnya bisa mengarahkan tamu agar menginap.

Misal event di pagi hari seperti Borobudur Marathon,” imbuhnya.
Sementara itu, General Manager Artos Hotel & Convention Magelang Sugeng Sugiantoro berharap, tahun 2024 ini menjadi awal kebangkitan sektor pariwisata. Karena hal itu juga berimbas pada tingkat hunian hotel maupun restoran. Apalagi Magelang memiliki Candi Borobudur yang menjadi magnetnya wisatawan.

Sejauh ini, dia melihat, kondisi perhotelan di Kabupaten Magelang pada 2023 sudah mulai merangkak naik dibanding pandemi. Keberadaan event wisata menjadi sangat penting bagi mereka. “Apapun event di daerah pariwisata pasti akan membantu. Memang harus didorong supaya punya event sebanyak-banyaknya,” paparnya. (aya/pra)

Lainnya