MUNGKID – Untuk kali kedua, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilu 2024.
Simulasi ini dilakukan guna memastikan kesiapan petugas di lapangan. Pemilih rerata membutuhkan waktu sekitar tiga menit.
Mulai dari membuka, mencoblos, hingga memasukkan surat suara ke kotak suara.
Ketua KPU Kabupaten Magelang Afiffuddin menuturkan, dalam simulasi ini, KPU melibatkan seluruh pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di tempat pemungutan suara (TPS) 9 Desa Tuksongo, Borobudur.
“Agar kami bisa memastikan kesiapan perangkat di jajaran badan adhoc dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara,” sebutnya, Rabu (31/1/2024).
Dia menambahkan, dalam simulasi ini hanya menggunakan dua surat suara saja. Yakni DPR RI dan DPD. Untuk mengefisienkan waktu, para pemilih diminta melakukan pencoblosan di bilik suara yang disediakan.
Setelah selesai, surat suara itu dimasukkan pada kotak suara. Sesuai jenis dan warna surat suara. Ketika pelipatan tidak sesuai pun, petugas akan mencontohkan kepada para pemilih.
Kendati demikian, pada 14 Februari mendatang, para pemilih tetap mendapatkan lima surat suara. Yakni Presiden-Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi Jateng, dan DPRD Kabupaten Magelang.
“Setiap pemilih menghabiskan waktu yang berbeda-beda, mulai dari membuka hingga memasukkan surat suara ke kotak. Tergantung orangnya,” ujarnya.
Selain memastikan kesiapan petugas, simulasi ini juga dilakukan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan setiap pemilih.
Untuk para pemilih muda, lanjut dia, waktu yang dihabiskan tidak sampai tiga menit.
Berbeda jika pemilih lansia yang bisa menghabiskan waktu lebih dari tiga menit.
Karena pergerakannya terbatas.
Afiffuddin menyebut, kendala utamanya adalah saat pelipatan kembali surat suara. Nantinya, KPU akan mengevaluasi hal itu agar waktu yang disediakan untuk pemungutan suara, bisa terpenuhi.
“Semoga waktu 6 jam (pemungutan suara) dari pukul 07.00 sampai 13.00, cukup untuk sekitar 300 pemilih (di Desa Tuksongo). Kemudian dilanjutkan penghitungan suara,” sebutnya.
Simulasi ini, harapannya turut menjadi media sosialisasi kepada masyarakat terkait penyelenggaraan pemilu.
Untuk itu, KPU Kabupaten Magelang perlu memastikan seluruh tahapan berjalan dengan baik. Termasuk mengidentifikasi potensi masalah dan menemukan solusi yang ada saat simulasi.(aya)