Neutron Yogyakarta

Disdukcapil Kabupaten Magelang mencatat 8.171 Orang Belum Rekam e-KTP

Disdukcapil Kabupaten Magelang mencatat 8.171 Orang Belum Rekam e-KTP
ANTRE: Suasana pelayanan di Kantor Disdukcapil Kabupaten Magelang. Para warga tampak mengantre untuk mendapat layanan. (Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Magelang mencatat ada 8.171 orang yang belum melakukan rekam data e-KTP. Terdata hingga Jumat (2/2), seluruhnya tersebar di 21 kecamatan.

“Itu (8.171 orang, Red) sebenarnya bukan usia 17 tahun saja, itu secara keseluruhan. Bisa 17 tahun, bisa tidak. Tapi, data itu terus bergerak,” kata Anta saat dikonfirmasi Sabtu (3/2).

Untuk maksimalkan pelayanan, saat ini disdukcapil tetap memberikan layanan saat hari libur. “Kami sudah berkirim surat ke kepala desa semua. Dengan ada by name by address,” ujarnya.

Selain itu, disdukcapil juga melakukan jemput bola atau door to door dengan datang ke setiap kecamatan. Guna mengakselerasi percepatan rekam data e-KTP. Rencananya hari ini (5/2), jemput bola itu dilaksanakan di Kecamatan Pakis dan Secang. “Walaupun nanti sudah pemilu (hari H) karena nanti juga persiapan untuk pilkada. 14 Februari pun, kami masih buka,” bebernya.

Sebetulnya, dia menyadari, proses perekaman data e-KTP itu tidak hanya membutuhkan waktu satu hari saja. Padahal setiap harinya, disdukcapil bisa melayani 200-300 orang. Jika dimaksimalkan dengan alat yang dimiliki, yakni tujuh buah, satu hari bisa melayani 400-500 orang.

Terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Magelang Sepyo Achanto mengatakan, disdukcapil sudah siap melakukan melakukan jemput bola kepada warganya yang belum rekam data e-KTP. Meski begitu, harapannya mereka bisa menggunakan hak pilihnya pada pemilu. “Jangan sampai ada yang haknya tidak digunakan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Magelang Afiffuddin mengatakan, KPU bekerja sama dengan disdukcapil dan menyatakan kesanggupannya untuk menyelesaikan perekaman tersebut. “Di pemilu sebelumnya saja lebih dari itu (8 ribu orang, REd) dan selesai,” ungkapnya. (aya/eno)

Lainnya