Neutron Yogyakarta

Potensi Zakat di Kabupaten Magelang Mencapai Rp 24 M, Penyumbang Terbesar Berasal dari Ini…

Potensi Zakat di Kabupaten Magelang Mencapai Rp 24 M, Penyumbang Terbesar Berasal dari Ini…
SIMBOLIS: Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto saat menerima audiensi dari jajaran pengurus Baznas Kabupaten Magelang di Rumah Dinas Bupati Magelang, Kamis.Dok: Prokompim Setda Kabupaten Magelang

MUNGKID – Pemkab Magelang terus berkomitmen untuk mendorong optimalisasi pengumpulan zakat di wilayahnya.

Bahkan, potensi zakat di Kabupaten Magelang mencapai Rp 24 miliar per tahun. Sehingga perlu sinergi bersama agar potensi tersebut dapat diwujudkan.

Ketua Baznas Kabupaten Magelang M Kholid As’adi menyampaikan, potensi zakat di wilayahnya adalah sebesar Rp 24 miliar dalam satu tahun.

Namun, yang baru bisa dikelola oleh Baznas hanya sekitar 22 persen atau sebesar Rp 6 miliar.

Zakat itu sebagian besar berasal dari ASN di lingkungan Pemkab Magelang.

“InsyaAllah apa yang kami kelola ini benar-benar aman dan bisa bermanfaat untuk umat. Tidak bertentangan dengan dasar-dasar negara dan dasar-dasar hukum agama Islam,” katanya di Rumah Dinas Bupati Magelang, Kamis (15/2/2024).

Baznas Kabupaten Magelang pun terus berupaya untuk mendorong peningkatan zakat tersebut.

Berdasarkan data yang dimiliki, pada tahun 2019 dan 2020, pengumpulan zakat mencapai Rp 2,4 miliar. Lalu, pada tahun 2021 naik menjadi Rp 3,9 miliar.

Kemudian, pengumpulan zakat pada tahun 2022 kembali naik hingga Rp 5,9 miliar. Namun, pada tahun 2023 lalu, perolehan zakatnya sedikit menurun. Yakni mencapai Rp 5,24 miliar.

Menurut Kholid, fenomena naik turunnya pengumpulan zakat ini kerap terjadi hampir di seluruh Baznas kabupaten/kota lainnya.

Untuk lebih mendorong ASN agar membayar zakatnya, perlu ada aturan-aturan terkait pendistribusian atau pengumpulan zakat.

Termasuk melakukan optimalisasi yang harus sesuai dengan ketentuan di pemerintahan.

“Nanti kalau sudah ada regulasi yang mengatur mengenai pembayaran zakat ASN melalui Baznas, InsyaAllah bisa mencapai target yang telah kita tentukan,” bebernya.

Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto menyebut, salah satu tujuan pengumpulan zakat ini untuk memberikan dana cadangan pada program-program pemerintah.

Menurutnya, optimalisasi ini juga harus diikuti dengan pengelolaan administrasi yang baik.

“Jadi, saya rasa ini tugas kita bersama untuk mengoptimalisasikan zakat dan memberikan imbauan kepada ASN kita yang beragama Islam. Kita ingatkan kembali karena SOP-nya wajib,” ujarnya.

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)