Neutron Yogyakarta

Ada Pengajian dan Malam Cap Go Meh, CFN Pindah Lokasi

Ada Pengajian dan Malam Cap Go Meh, CFN Pindah Lokasi
RAMAI: Warga Kota Magelang maupun luar daerah berduyun-duyun datang ke Alun-alun Magelang untuk menyaksikan pentas kesenian pada gelaran car free night (CFN).NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

KORAN MAGELANG DIGITAL – Gelaran car free night (CFN) bertajuk ‘Sweet Saturday’ di Alun-alun Magelang akan dipindah pada Sabtu (24/2) mendatang. Lokasi CFN digelar di Jalan Daha, Jalan Jenggolo, dan Jalan Pajajaran.

Sebab pada Sabtu, ada malam Cap Go Meh di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio. Selain itu, juga bebarengan dengan peringatan Isra Mikraj di Masjid Agung Kauman. Agar tidak mengganggu kekhusyukan acara tersebut, maka CFN bergeser dari lokasi semula.

Kepala Bidang Pariwisata, Disporapar Kota Magelang Laila Wulandari menjelaskan, sweet saturday mendatang, pihaknya berkolaborasi dengan TITD Liong Hok Bio. Karena bertepatan dengan momentum Cap Go Meh. Praktis ada ibadah di kelenteng.

Untuk menghargai acara tersebut, sehingga lokasi CFN dialihkan ke Jalan Daha, Jenggolo, dan Jalan Pajajaran. Terlebih, lingkungan jalan tersebut cukup kental dengan nuansa Tionghoa. Selain itu, ada pengajian di Masjid Agung Kauman mulai pukul 19.30.

CFN kali ini pun, kata dia, akan dikemas menarik edisi spesial Cap Go Meh. Akses di tiga jalan itu juga ditutup. “Jadi, akses jalan di alun-alun hingga Jalan Pemuda (Pecinan) tidak ditutup seperti sebelumnya,” kata Laila, Kamis (22/2).

Laila menyebut, ada serangkaian penampilan yang bakal memeriahkan kegiatan tersebut. Seperti pentas musik dan kesenian. Lalu, sekitar pukul 23.00, ada kembang api di kelenteng sebagai bagian dari perayaan Cap Go Meh.

Kemudian, pada Minggu (25/2), ada kirab Cap Go Meh. Rangkaian kegiatannya yakni penampilan barongsai singa emas, parade mobil hias, hingga pertunjukan seni dari dari kelompok kesenian. “Seratus stan di malam sebelumnya, juga masih tetap di sana,” ungkapnya.

Berkaca dari pada gelaran CFN sebelumnya, dia mengimbau kepada seluruh stan untuk menyediakan kantong sampah. Sebab, persoalan sampah menjadi bahan evaluasi bagi disporapar.

Dia juga bakal memonitoring dan memberikan sanksi tegas apabila ada stan yang tidak menyediakan kantong sampah. Namun, disporapar juga tetap menyediakan kantong sampah. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version