KORAN MAGELANG DIGITAL – Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran kedua masih bergulir dan berakhir pada Sabtu (24/2). Selama empat hari mulai 19-22 Februari, vaksinasi ini sudah terealisasi 75,5 persen atau 8.874 anak dari sasaran sebanyak 11.746 anak usia 0-7 tahun di Kota Magelang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kota Magelang Budi Santoso menuturkan, sasaran anak yang mendapatkan vaksinasi sama dengan putaran pertama. Yakni sebanyak 11.746 anak di Kota Magelang.
Sementara pada putaran pertama 15 Januari lalu, dinkes telah memberikan vaksinasi polio kepada 11.763 anak atau 100,1 persen. “Anak yang sudah mendapatkan vaksinasi polio pada putaran pertama, wajib mendapatkannya lagi di putaran kedua ini,” ungkapnya, Jumat (23/2).
Seperti pada putaran pertama, sub-PIN Polio kali ini menggunakan vaksin jenis novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (nOPV2). Setiap satu vial nOPV2, akan diberikan kepada 40-50 anak. Masing-masing dari mereka mendapatkan dua kali tetes di setiap putaran.
Budi menjelaskan, vaksin nOPV2 ini hanya digunakan pada pelaksanaan sub-PIN polio dalam rangka penanggulangan KLB Polio tipe 2. Sehingga sub-PIN Polio putaran kedua terus dimaksimalkan. Tujuannya untuk mempercepat pemutusan transmisi KLB Polio VDPV2.
Namun, dia menyebut, untuk mencapai 100 persen pada pekan ini dirasa sulit. Sehingga nantinya dinkes bakal memaksimalkan sweeping selama lima hari. Sweeping itu dilaksanakan dengan jemput bola oleh petugas di lapangan. Guna menyisir sasaran yang belum vaksin karena alasan tertentu.
Sweeping itu, kata Budi, tidak hanya dilakukan di sekolah, tapi juga di tiap rumah. Sementara di Kota Magelang ada lima puskesmas induk yang memberikan fasilitas kepada anak selama sub-PIN polio berlangsung. Dengan begitu, seluruh anak di Kota Magelang mendapatkan vaksinasi polio.
Melihat tingginya antusiasme masyarakat pada putaran pertama, dia optimistis, pemberian vaksin polio ini bisa mencapai target 100 persen. “Mudah-mudahan bisa tercapai 100 persen. Kami akan terus memperbarui data sasaran vaksinasi. Yang dimungkinkan adanya penambahan sasaran,” katanya. (aya/pra)
