Neutron Yogyakarta

Simbol Toleransi Beragama di Magelang, Perayaan Cap Go Meh dan Kirab Budaya Berlangsung Meriah

Simbol Toleransi Beragama di Magelang, Perayaan Cap Go Meh dan Kirab Budaya Berlangsung Meriah
SEMARAK: Warga tampak antusias menyaksikan perayaan Cap Go Meh di Kota Magelang, (25/5).NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

KORAN MAGELANG DIGITAL – Perayaan Cap Go Meh di Kota Magelang disambut antusias oleh masyarakat, kemarin (25/2). Mereka rela berdesak-desakan demi menyaksikan kirab budaya dan parade mobil hias. Perayaan ini menjadi simbol toleransi beragama di Kota Magelang sekaligus penutup rangkaian Hari Raya Imlek 2575.

Warga dari berbagai daerah pun tumpah ruah memadati kawasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio. Mereka nampak antusias dan berjajar di sisi kanan-kiri jalan di sepanjang rute. Kirab ini dimulai sekitar pukul 09.50 yang berpusat di kawasan Pecinan atau Jalan Pemuda. Barisan paskibra mengawali kirab. Disusul oleh marching band Akmil, Kemudian, ada rombongan sun go kong. Selain itu, juga ada liong samsi, barongsai, topeng ireng, dolalak, reog, soreng, dan kesenian lainnya.

Berbeda dari sebelumnya, perayaan Cap Go Meh kali ini juga dimeriahkan oleh mobil hias. Para peserta berjalan dan melakukan atraksi di sepanjang Jalan Pemuda. Namun, untuk liong samsi, barongsai, maupun kesenian daerah akan menyusuri Jalan Jenderal Sudirman. Sedangkan mobil hias menuju Jalan Tidar.

Ketua Yayasan Tri Bhakti Kota Magelang Paul Chandra Wesi Aji menjelaskan, kirab ini diadakan saban tahunnya untuk merayakan Cap Go Meh. “Dengan berkeliling Kota Magelang. Supaya Kota Magelang ini semakin kondusif dan warganya juga sejahtera,” ujarnya.

Dia menyebut, hampir seribu orang yang mengikuti kirab ini. Termasuk marching band Akmil hingga 10 kesenian daerah. Seperti dolalak, soreng, dan lainnya. Sehingga perayaan ini tidak hanya semata diperuntukkan warga Tionghoa, tapi juga etnis lain.

Cap Go Meh biasanya diselenggarakan setiap hari ke-15 pada bulan pertama berdasarkan penanggalan China. Cap Go Meh juga dikenal sebagai puncak dari perayaan Tahun Baru Imlek. Sebelum kirab, warga Tionghoa melakukan sembahyang di kelenteng.

Sebetulnya, mereka sudah mengawali rangkaian perayaan Cap Go Meh pada Sabtu malam (24/2/2024). Seperti perayaan sebelumnya, malam itu langit Kota Magelang dipenuhi dengan kembang api. “Minggu paginya kita kirab. Pas libur, jadi harapannya banyak warga dari daerah sekitar Kota Magelang bisa menyaksikan,” paparnya.

Saat kirab berlangsung, barongsai akan mengambil angpao di sejumlah lokasi. Tradisi pengambilan angpao ini sebetulnya sudah berjalan sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu dan menjadi ritual bagi etnis Tionghoa saat perayaan Cap Go Meh. “Di tahun naga ini, harapannya akan lebih baik daripada tahun lalu,” imbuhnya. (aya/din)

Lainnya

Exit mobile version