Neutron Yogyakarta

Enam CJH Tak Istitaah, Bisa Diganti Anggota Keluarga Lain, Kuota Haji Kabupaten Magelang Capai 1.065 Orang

Enam CJH Tak Istitaah, Bisa Diganti Anggota Keluarga Lain, Kuota Haji Kabupaten Magelang Capai 1.065 Orang
ANTRE: Calon jemaah haji tengah mengurus persyaratan haji di pusat layanan haji dan umrah terpadu, Kantor Kemenag Kabupaten Magelang.NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

KORAN MAGELANG DIGITAL – Tahun ini, Kabupaten Magelang mendapat kuota keberangkatan haji sebanyak 1.065 orang. Dari jumlah itu, 83 persen calon jemaah haji (CJH) sudah melunasi pembiayaan haji. Sehingga menyisakan sekitar 17 persen yang belum melunasinya dengan sejumlah faktor.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Magelang Muhammad Miftah menyebut, gelombang pertama pelunasan biaya haji sudah ditutup pada 23 Februari lalu. Lalu, akan dilakukan evaluasi perihal keterlambatan pembayaran tersebut. “Masih ada 17 persen tidak melunasi itu kenapa. Apakah gagal sistem atau memang mengundurkan diri,” paparnya, Selasa (27/2).

Dia menyebut, ketika ada CJH yang mengalami gagal sistem saat proses pelunasan, kemenag bakal membantunya agar bisa melunasi kembali. Termasuk melakukan jemput bola. Saat ini, ada syarat yang diberlakukan oleh CJH. Mereka harus mendapatkan rekomendasi istitaah (kemampuan) berupa kesehatan dalam berhaji. Yang mana bisa didapatkan dari dinas kesehatan (dinkes) setempat.

Sejauh ini, ada enam CJH yang tidak mendapat rekomendasi istitaah. Dengan berbagai macam penyakit yang diderita. Sehingga mereka dianggap tidak layak untuk diberangkatkan.Ketika sudah menjalani pengobatan dan dinyatakan sehat, maka di tahun yang akan datang, CJH tersebut bisa kembali melunasi biaya haji. Dengan catatan, CJH benar-benar istitaah dan layak diberangkatkan haji.

Miftah melanjutkan, apabila CJH tersebut benar-benar tidak bisa berangkat haji, bisa digantikan oleh keluarga lainnya. Seperti suami, istri, anak, menantu, ibu, maupun ayahnya. Jika kesulitan mengurus penggantian CJH, petugas dari kantor kemenag bakal jemput bola ke rumah masing-masing.

Selain itu, ada CJH yang sudah mendapatkan rekomendasi istitaah, tapi dengan beberapa catatan. Itu berarti harus ada pemeriksaan lanjutan terhadap CJH tersebut. “Diharapkan nanti ketika saatnya berangkat, mereka benar-benar dalam keadaan fit dan layak diberangkatkan (haji),” ungkapnya.

Miftah menambahkan, berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini ada kuota pendampingan bagi CJH prioritas. Dia menyebut, Kemenag RI menyiapkan khusus petugas layanan lansia. Termasuk penggabungan mahram.

Bahkan, sudah banyak yang mendaftarkan diri dengan persyaratan tertentu. Seperti bukti hubungan kekeluargaan dengan CJH. Baik suami, istri, anak kandung, dan lainnya. “CJH 2024 sudah kita bantu untuk melakukan bio visa. Di mana saat ini, CJH mencari visa secara pribadi melalui aplikasi bio visa Arab Saudi,” sebutnya.

Dia mengutarakan, masa tunggu CJH di Provinsi Jateng rata-rata mencapai 31 tahun. Sementara CJH yang diberangkatkan pada 2024 ini, kebanyakan merupakan pendaftar sampai dengan Mei 2012. “Intensitas pendaftar di Kabupaten Magelang luar biasa,” bebernya.

Bahkan, lanjut Miftah, setiap bulannya ada sekitar 80-100 orang yang mendaftarkan diri untuk berangkat haji. “Padahal berangkatnya lama. Itu berarti mereka sadar bahwa haji merupakan rukun Islam. Soal berangkat atau tidaknya, yang terpenting sudah niat dan daftar,” imbuhnya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version