Neutron Yogyakarta

Cetak Atlet Potensial ke Level Lebih Tinggi, 3.500 Pelajar Bertarung pada Popda Kabupaten Magelang

Cetak Atlet Potensial ke Level Lebih Tinggi, 3.500 Pelajar Bertarung pada Popda Kabupaten Magelang
SIAP BERLAGA: Pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Magelang 2024 di GOR SMA Taruna Nusantara Magelang, (4/3).Prokompim Setda Kabupaten Magelang

KORAN MAGELANG DIGITAL – Sebanyak 3.500 atlet dari sejumlah cabang olahraga (cabor) siap bertarung pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Magelang 2024. Dari gelaran yang berlangsung 4- 6 Maret tersebut, harapannya akan lahir bibit atlet yang potensial untuk menjadi wakil dari Kabupaten Magelang di tingkat lebih tinggi.

Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Mulyanto menjelaskan, Popda ini sebagai ajang seleksi para atlet muda. “Serta sebagai bahan evaluasi hasil pembinaan olahraga yang telah dilakukan di masing-masing cabor,’’ ujarnya saat pembukaan di GOR SMA Taruna Nusantara Magelang, kemarin (4/3).

Popda tahun ini diikuti oleh pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA se-Kabupaten Magelang dengan jumlah 3.500 atlet. Ditambah dengan 383 wasit atau juri. Mereka berasal dari 14 cabor. Yakni atletik, bola basket, bola voli, bulu tangkis, karate, dan panahan. Selain itu aquatik, sepak takraw, sepak bola, dan taekwondo, tenis meja, pencak silat, tenis lapangan, serta wushu.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi menuturkan, olahraga merupakan bagian penting untuk mendukung program Indonesia Emas. Sebab, kegiatan olahraga dapat membina para pemuda menjadi generasi penerus yang sehat, berkarakter, dan memiliki jiwa patriotisme.

Dia berharap, gelaran Popda ini akan lahir bibit atlet yang potensial. Sehingga dapat diproyeksikan menjadi atlet terbaik dan mampu menjadi wakil Kabupaten Magelang dalam berlaga di tingkat yang lebih tinggi. “Bertandinglah dengan penuh semangat dan sportif,” pesannya. (aya)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version