Neutron Yogyakarta

Satu Pekan Ramadan Terjual 100 Kg Kolang-Kaling

Satu Pekan Ramadan Terjual 100 Kg Kolang-Kaling
MUSIMAN: Kolang-kaling di Pasar Muntilan diburu pembeli untuk pelengkap menu berbuka puasa.NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

KORAN MAGELANG – Momentum Ramadan menjadi berkah bagi para penjual kolang-kaling. Sebab, penjualannya meningkat drastis saat Ramadan ini. Bahkan, sepekan ini, sudah terjual 100 kilogram (Kg). Banyak masyarakat yang membeli kolang-kaling itu sebagai pelengkap menu berbuka puasa.

Penjual kolang-kaling di Pasar Muntilan Tri, 60 mengakui, ada peningkatan penjualan dibanding hari biasa. Sejak awal Ramadan hingga sekarang, dia sudah menjual 100 kg kolang-kaling. “Seminggu ini habis 100 kg,” bebernya, Selasa (19/3).

Dia menyebut, ada dua jenis kolang-kaling yang dijajakan. Yakni Temanggung dan Sumatera. Perbedaannya terletak pada ukuran kolang-kaling. Produk dari Temanggung berukuran lebih kecil. Sedangkan dari Sumatera cenderung besar.

Tri menambahkan, tingginya permintaan itu membuat harga kolang-kaling juga naik. Sebelum Ramadan, harganya Rp 15 ribu per kg. Saat ini kolang-kaling dibanderol dengan harga Rp 20 ribu per kg. “Sekarang Rp 20 ribu per kg. Puasa memang naik (penjualan). Kalau hari biasa buat sate kolang-kaling saja,” ujarnya.

Lain halnya dengan Tri yang berjualan saban hari, penjual lainnya bernama Siti, 30 justru memanfaatkan momentum Ramadan untuk meraup untung dengan berjualan kolang-kaling. Biasanya dia berjualan kue kering dan jajanan lainnya.

Lantaran dia melirik potensi penjualan kolang-kaling yang praktis meningkat selama Ramadan. Penjualan itu juga kerap dilakukan saban Ramadan. Produk kolang-kaling itu didapatnya dari Temanggung.

Setiap hari, lanjut dia, kolang-kaling miliknya terjual antara 15 hingga 20 kg. Untuk harga kolang-kaling sekarang dijual Rp 18 ribu-Rp 20 ribu per kg. “Pembeli biasanya beli untuk dibuat kolak, buka puasa. Kalau stok habis, nanti telepon, terus dikirim,” paparnya. (aya/pra)

Lainnya

Exit mobile version