Neutron Yogyakarta

Terapkan One Way dan Ganjil-Genap di Jalan Tol

Terapkan One Way dan Ganjil-Genap di Jalan Tol
Kombes Pol Sonny Irawan.NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA

KORAN MAGELANG – Selama masa mudik dan arus balik Lebaran 2024 mendatang, Polda Jateng akan menerapkan sistem one way dan ganjil-genap di jalan tol. Penerapan tersebut akan diselenggarakan selama lima hari menjelang dan setelah Lebaran. Selain itu, juga ada larangan kendaraan sumbu tiga beroperasi di jalan tol dan sejumlah jalan arteri.

Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Sonny Irawan mengatakan, khusus untuk tol, akan diterapkan sistem ganjil-genap. Penerapan itu akan dimulai 5-9 April saat arus mudik dan 12-16 April saat arus balik. Penerapan tersebut selaras dengan surat keputusan bersama (SKB) tiga instansi. “Akan ada rekayasa lalu lintas selama Lebaran dengan menerapkan one way,” ucapnya di Mapolresta Magelang, Rabu (20/3).

Selain penerapan sistem one way, Polda Jateng juga menerapkan sistem ganjil-genap. Dengan begitu, pengaturan lalu lintas akan lebih mudah dan potensi kemacetan yang biasa terjadi, dapat berkurang. Sebab, jumlah volume kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Tengah diprediksi meningkat dibanding hari biasa.

Selain rekayasa arus lalu lintas, kata dia, ada sejumlah kendaraan yang dilarang melintas di jalan tol. Antara lain mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, mobil barang dengan kereta gandengan, dan mobil barang diguakan untuk pengangkutan. Seperti hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

Sonny menambahkan, ada pula pembatasan operasional angkutan barang di jalan non tol. Yakni dimulai pada Jumat (5/4) pukul 09.00 sampai Selasa (16/4) pukul 08.00. Namun, ada pengecualian bagi kendaraan yang membawa bahan bakar minyak (BBM) dan logistik sembako. Yang harus dilengkapi dengan surat jalan.

Ketika kendaraan yang dilarang itu melanggar aturan yang ada, Polda Jateng bakal melakukan kanalisasi. Jika tidak berkenan, yang bersangkutan akan dikenai pasal 282 juncto 104 ayat (3) UU Lalu Lintas dan bakal ditilang secara manual.

Sonny melanjutkan, terkait dengan jalur pantura, khususnya Demak-Kudus yang masih tergenang banjir, Polda Jateng sudah menyiapkan jalur alternatif hingga masa arus mudik dan balik Lebaran mendatang. “(Kilometer) 41,85 sampai (kilometer) 45 masih tergenang air setinggi 1,5 meter, maka jalur kita alihkan,” tuturnya.

Nantinya, kendaraan dari Semarang akan diarahkan menuju Simpang Tiga Trengguli. Lalu, tembus ke Mijen menuju pertigaan Gotri Welahan, Jetak, sampai Kudus. Begitu juga sebaliknya. Jalur tersebut sudah dilakukan pengecekan. Menurutnya, jalur itu cukup representatif, tapi kondisinya padat lantaran ada pengalihan arus lalu lintas. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)